RUANGPOLITIK.COM– Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar unjuk rasa menolak usulan penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebelumnya, BEM Universitas Indonesia telah menyatakan sikap resmi menolak wacana penundaan Pemilu 2024 melalui Instagramnya.
BEM UI menegaskan Presiden Joko Widodo akan menentang konstitusi dan bersikap di luar hukum bila berkeras memperpanjang masa jabatannya lebih dari 10 tahun atau 2 periode.
Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM, mengatakan mahasiswa perlu mengambil sikap mengawasi gerak-gerik pemerintah demi memastikan kedaulatan ada di tangan rakyat.
Berita Terkait:
Luhut Dibalik Wacana Penundaan Pemilu, Demokrat Minta Jokowi Bersikap Tegas
Dituding Terlibat Wacana Penundaan Pemilu, Pengamat: Sepatutnya Luhut Klarifikasi
JK Bicara Tunda Pemilu Potensi Keributan
Lagi, Presiden Jokowi Diminta Segera Bersikap Soal Penundaan Pemilu
Kaharuddin menegaskan aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan sikap dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut mereka, perpanjangan jabatan presiden melanggar konstitusi dan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Jika kemudian hari masa jabatan presiden betul-betul diperpanjang dan melebihi ketentuan konstitusi, yaitu 10 tahun, pemerintahan Presiden Jokowi jelas berada di luar hukum dan membangkangi konstitusi,” kata BEM UI yang dikutip RuPol, dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (4/3/2022).
Meski begitu, Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo menjelaskan belum ada rencana himpunan organsasinya itu akan mengikuti demonstrasi.
Bayu mengatakan saat ini pihaknya berusaha membangun gerakan di media sosial agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui isu tersebut.
“Sampai saat ini belum ada rencana ke sana. Kami ingin coba bangun terlebih dahulu gerakan di sosial media agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui akan isu tersebut,” ujar Bayu.
Bayu menuturkan BEM UI juga sudah melakukan koordinasi dan diskusi dengan pihak BEM SI. Namun, belum ada keputusan soal jadwal dan rencana demonstrasi.
“Koordinasi sudah, tapi masih sebatas diskusi saja,” pungkasnya.(BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)