RUANGPOLITIK.COM-Munculnya nama Luhut Binsar Panjaitan atas wacana penundaan pemilu 2024 tentu mengejutkan khalayak publik. Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai sepatutnya Luhut mengklarifikasi atas tudingan tersebut.
Klatifikasi itu diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap Luhut dan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dapat dijaga. Sebab, nama Luhut tidak hanya terkait dengan dirinya sendiri. Setiap gerak gerik politik Luhut kerap dikaitkan dengan Jokowi
“Jadi, kalau Luhut dikaitkan dengan penundaan pemilu 2024, maka persepsi orang bisa melebar ke Jokowi. Seolah apa yang dilakukan Luhut dipersepsi masyarakat sebagai restu Jokowi,” kata Jamiluddin, kepada RuPol, Jumat (4/3/2022).
Lebih lanjut, ia menyebut, Luhut merupakan mantan tentara tentu diyakini taat konstitusi. Selama menjadi tentara ditanamkan untuk mengawal Pancasila dan UUD 1945. Hal itu sudah menjadi harga mati bagi setiap prajurit TNI.
Berita Terkait:
Nasdem dan Jusuf Kalla, Jalan Anies Menuju Kursi Presiden
Respon Tunda Pemilu Nasdem Taat Konstitusi
Alzier Tuding Zulhas Sebarkan Berita Bohong LBP Dalang Tunda Pemilu
SMRC: Penundaan Pemilu Biaya Mahal Tak Masuk Akal
“Karena itu, spekulasi munculnya nama Luhut tersebut selayaknya diklarifikasi. Luhut harus menjelaskan secara langsung ke publik bahwa dirinya tidak terlibat apalagi sebagai otak di belakang layar,” tegasnya.
Untuk mencegah persepsi luar itu, kata Jamiluddin, Luhut perlu secara terbuka mengklarifikasi semua spekulasi terkait dirinya, khususnya dugaan keterlibatannya dalam penundaan pemilu.
“Klarifikasi itu juga akan dapat sedikit meredakan kegaduhan politik di tanah air,” imbuhnya. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)