RUANGPOLITIK.COM-Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa menyebut wacana penundaan pemilu 2024 yang memantik kontroversi di masyarakat merespon Nasdem untuk ikut bersuara. Saan menyebut Partai Nasdem taat dan patuh terhadap konstitusi yang diamanatkan UUD 1945.
Hal ini dikatakan Saan Mustopa dalam rilis survei LSI yang bertajuk ‘Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan Presiden’ secara daring pada Kamis, (3/3/2022).
“Nasdem taat terhadap konstitusi, Nasdem setia terhadap konstitusi, dan Nasdem akan menjalankan apa yag diamanatkan oleh konstitusi,” tegas Saan.
Politikus NasDem ini mengatakan konstitusi menetapkan pemilu berlangsung 5 tahun dan sesudahnya presiden dan wakil presiden dapat dipilih kembali. Oleh karenanya, Saan menyebut amanat konstitusi itulah Nasdem akan terus mengawalnya sesuai koridor demokrasi.
Saan juga menegaskan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi yang tinggi jangan dijadikan dasar mengusulkan penundaan pemilu 2024. Baginya fenomena tersebut telah dimanipulasi, membelokan kepuasan publik demi kepentingan politik tertentu.
“”Jadi dari sisi kepuasan, kita tentu apresiasi dan kita kita bangga sebagai pendukung. Tapi di sisi lain ini jangan dimanipulasi seakan-akan kepuasan berbanding lurus dengan kehendak yang puas itu ingin penundaan. Ini juga catatan jadi supaya tidak ada istilahnya pembelokan terkait dengan soal tingkat kepuasan itu,” tegasnya.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, menerangkan bahwa kepuasan kinerja Presiden Jokowi masih cukup tinggi meski tren-nya menurun biladibandingkan dengan hasil riset-riset sebelumnya.
“Survei pada hari ini pada Februari 2022 menemukan bahwa tingkat kepuasan kepada presiden ada di angka 66,3 persen. Masih bagus, jadi mayoritas masyarakat menyatakan puas atas kinerja Pak Jokowi sebagai presiden,” ungkap Djayadi.
“Yang kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 29,9 persen,” sambungnya.
Tak hanya itu, Djayadi menyebut ada penurunan tingkat kepuasan kinerja presiden jika dibandingkan survei sebelumnya.
“Ada penurunan terhadap tingkat kepuasan kinerja presiden kalau dibandingkan Desember 2021 berdasarkan survei kali ini, dari 71,4 persen menjadi 66,3 persen,” terangnya.
Untuk diketahui, survei LSI ini dilakukan 25 Februari – 1 Maret 2022. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.
Survei dilakukan dengan metode simple random sampling melibatkan 1.197 responden. Memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tyo)
Editor: Setiono
(RuPol)