RUANGPOLITIK.COM – Kunjungan Anies Baswedan ke Makassar, Sulawesi Selatan pada akhir minggu kemarin, semakin membuka tabir kedekatan dirinya dengan Partai Nasdem.
Selama dua hari kunjungan atas undangan Politisi Partai Golkar Nurdin Halid itu, Anies terlihat didampingi para pengurus wilayah Partai Nasdem Sulawesi Selatan.
Menurut Pengamat Politik A Khoirul Umam, Anies Baswedan merupakan investasi politik bagi Partai Nasdem, karena elektabilitas Anies yang cukup tinggi untuk calon presiden mendatang itu, bisa membawa berkah bagi Nasdem.
“Nasdem berusaha menjadikan Anies sebagai investasi politik untuk meraup efek ekor jas (coat tail effect) guna mempertahankan elektabilitas partainya,” ujar Khoirul, seperti dikutip dari antara, Senin (25/1/2022).
Saat ini Nasdem mengalami penurunan elektabilitas yang sangat tajam, karena adanya beberapa faktor, antara lain karena berkurangnya peran Nasdem di dalam pemerintahan Presiden Jokowi, seiring dengan merenggangnya hubungan Surya Paloh dengan Megawati Sukarnoputri.
“Itu kemungkinan terjadi karena renggangnya hubungan Surya Paloh dengan Megawati. Dan juga karena Nasdem tidak memiliki sosok yang bisa menjadi magnet untuk Pilpres mendatang,” lanjutnya.
Pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang dilaksanakan serentak, membuat partai harus memiliki sosok yang ikut bertarung di pilpres, agar bisa mendongkrak suara partai.
Nasdem ingin menjadikan Anies sebagai brand mereka dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga:
S1AP Siap Dukung Anies Baswedan dengan Amran Sulaiman
Istri Dituduh Selingkuh, Ketua Nasdem Lampung Bikin Sayembara
Jusuf Kalla Mentor Anies
Dibalik komunikasi yang dibangun Nasdem dengan Anies, tentu tidak bisa dinafikan peranan dari Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga dikenal sebagai mentor politik Anies Baswedan.
Jusuf Kalla memiliki sejarah hubungan yang panjang dengan Surya Paloh, jika bisa dirunut ulang, setidaknya sejak pertarungan Surya Paloh dengan Aburizal Bakrie di Munas Golkar tahun 2009 lalu, yang dilaksanakan di Riau.
Pada pertarungan yang dimenangkan oleh Aburizal Bakrie itu, Jusuf Kalla dan Surya Paloh berada di kubu yang sama.
Kemudian Surya Paloh memilih untuk keluar dari Golkar dan mendirikan Ormas Nasional Demokrat, yang menampung berbagai tokoh lintas partai dan non partisan. Di ormas ini juga bergabung Jusuf Kalla dan Anies Baswedan.
Pada Pilpres 2014, Nasdem jelas-jelas mendukung Jusuf Kalla sebagai wakil presiden mendampingi Joko Widodo yang merupakan kader PDIP, korelasi Surya Paloh dengan Jusuf Kalla juga terlihat mendominasi dalam susunan kabinet Jokowi-Kalla ketika itu.
Sekarang korelasi keduanya ingin diulang lagi, dengan memunculkan Anies Baswedan. Tentu bukan sesuatu yang kebetulan jika Anies Baswedan yang diundang sebagai saksi, pada pernikahan putra Politisi Golkar tersebut, disaat seharusnya ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Makassar merupakan satelit bagi Indonesia Timur dan juga kampung Jusuf Kalla. Bisa saja langkah Anies dimulai dari sana. Sosialisasi dan awal basis dukungan untuk Indonsia Timur,” pungkas Khoirul Umam. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)