RUANGPOLITIK.COM – Para Anggota Komisi III DPR RI kunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (10/02/2022).
Kunjungan para anggota komisi hukum itu, guna mendapatkan fakta-fakta atas dugaan aksi represif aparat terhadap warga.
Salah satu Anggota Komisi III yang datang dari Fraksi PKB Arsul Sani.
Ia mengaku saat kunjungan dirinya dan beberapa Anggota Komisi III bertemu dengan warga yang pro dan kontra atas penambangan batu andesit di sana.
Selain itu, ia menyebut warga Wadas menyesalkan aksi represi aparat kepolisian terhadap warga, saat pengukuran tanah.
“Terkait dengan tindakan aparat Polri yamg disesalkan oleh berbagai elemen masyarakat, Komisi III meminta agar Polda Jateng memastikan hal seperti itu tidak terulang lagi dan tentu yang melalukan tindakan keluar dari SOP Polri maka diproses etiknya oleh Propam,” kata Arsul, kepada wartawan, Jumat (11/02/2022).
Lebih lanjut, Arsul meminta aparat kepolisian bisa menjadi jembatan antara warga Desa Wadas dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan di desa tersebut.
“Komisi III menekankan agar Polri justru bisa menjadi jembatan bagi semua kelompok masyarakat disana, termasuk yg menolak,” ujarnya.
“Disisi lain Komisi III meminta kepada jajaran Pemerintahan yang terkait dengan proyek itu agar dalam merealisasikan pembangunan Bendungan Bener, Purworejo itu mengembangkan pola komunikasi pembangunan yang partisipatif, dua arah, tidak hanya minta rakyat mendengar tapi juga rakyat didengar,” tambah Arsul.
Baca juga:
Aliansi Mahasiswa Lampung Kecam Perlakuan Represif di Wadas
Disindir Fahri Hamzah Soal Wadas. Luqman Hakim: Dia Menyedihkan, Telat Banget!
Politikus PKB itu juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mendengarkan aspirasi warga Desa Wadas yang menolak untuk penambangan batu andesit.
Sebab, ia menuturkan warga khawatir jika penambangan itu dilanjutkan akan merusak lingkungan Wadas.
“Kita minta Gubernur betul-betul mendengarkan warganya yang menolak dan mencari solusi tengah yang lebih bisa diterima,” imbuhnya. (AFI)
Editor: Bejo. S
(RuPol)