RUANGPOLITIK.COM – Puluhan mahasiswa Lampung yang tergabung dalam Aliansi Peduli Wadas, mengecam perlakuan represif aparat terhadap warga yang mempertahankan lahannya di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Para mahasiswa aksi turun ke jalan mengutuk pengusiran warga Wadas yang terjadi Selasa (8/2/2022).
Mereka menggelar aksi di depan Kampus Universitas Bandar Lampung (UBL), Jl. Zainal Abidin Pagaralam, Kota Bandarlampung, Jumat sore (11/2/2022).
Koordinator Aksi Aliansi Peduli Wadas, Aldo Wahyu Pratama, mengatakan aksi solidaritas ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat Wadas.
Dia mengatakan sudah tak percaya lagi dengan pemerintah. Aldo menilai penguasa sudah tidak pro kepada rakyat.
“Mengukur tanah itu seharusnya membawa meteran bukan membawa polisi,” ujarnya.
Dalam aksinya, para mahasiswa membawa keranda sebagai simbol matinya hati nurani penguasa terhadap rakyatnya. Para mahasiswa juga membawa sejumlah spanduk protes.
Mereka juga secara bergantian berorasi menuntut penarikan seluruh aparat dari Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Dalam orasinya, mahasiswa mengutuk kesewenang-wenangan dan pemaksaan terhadap rakyat.
Baca juga:
Luqman Hakim: Hentikan Penambangan dan Tarik Polisi dari Wadas!
Permintaan Maaf Ditolak Warga Wadas, Kredibilitas Ganjar Turun
Para mahasiswa juga bernyanyi membakar ketidakrelaan mereka atas perlakuan aparat yang telah mengintimidasi, kekerasan fisik, dan penangkapan terhadap warga setempat.
Aldo mengatakan mahasiswa mengutuk dan menuntut pemerintah menarik semua aparat dari Desa Wadas, jangan represif dan melukai masyarakat Wadas yang membela haknya dan mempertahankan tanahnya.
Menurut dia, warga setempat hanya mempertahankan tanah untuk keberlangsungan hidup anak-cucu. Kalau tanah dijual, otomatis mata pencarian mereka sebagai petani ikut hilang. (HER)
Editor: Herman BM
(RuPol)