RUANGPOLITIK.COM – Perseteruan PKB dengan PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf, semakin terbuka lebar di media massa.
Keduanya saling serang dan saling tuding tentang awal mula perseteruan yang terjadi antara ‘bapak dan anak Nahdliyin’ ini.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) membantah pihaknya yang memulai menyerang Muhaimin dan PKB.
Menurutnya, PKB lah yang sengaja menjauhkan diri dari PBNU.
“Kita kan gak ngapa-ngapain. Kita kan gak melakukan apa-apa ini kita,” ujarnya sambil tertawa, kepada wartawan ketika Konbes NU di Jakarta, Sabtu (24/5/2022).
Gus Yahya juga membantah telah mengeluarkan pernyataan yang menyerang kepada PKB maupun Muhaimin Iskandar secara langsung.
Karena selama menjadi Ketum PBNU, kata Gus Yahya dia sudah sibuk dalam mengurus organisasi tersebut, sehingga tidak sempat menilai orang lain terutama PKB.
“Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun, yang katakanlah yang berisi negatif terhadap siapapun, apalagi PKB. Nah kalau ada yang mengatakan renggang, ya mereka yang merenggangkan dirinya dari NU,” tegasnya lagi.
Berita terkait:
PKB Ingin Capres dari Parpol Bukan Pengusaha, Sindir Erick Thohir?
Bendum PBNU Disebut Terima Suap Izin Tambang, CSIIS: Menunggu Komitmen Gus Yahya!
Mendapat Tekanan PBNU, CSIIS: Muhaimin Mengakar dan Menang Pengalaman
Dua Kali Senggol PBNU, CSIIS: Kepanikan Muhaimin Akan Berujung Petaka
Panas dingin dan saling sindir PKB dengan PBNU ini sudah terjadi sejak berakhirnya muktamar ke-34 NU di Lampung, yang memilih Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU.
Sejak itu, Yahya berkali-kali mengeluarkan pernyataan akan membawa NU menjauh dari politik, yang dianggap bisa mendegradasi PKB dari NU.
Muhaimin Iskandar juga berkali-kali menyindir Yahya Cholis Staquf dalam pernyataannya, antara lain saat Muhaimin menyebut PKB memiliki suara solid 13 juta pemilih.
Menurutnya, suara tersebut tidak akan terpengaruh dengan pernyataan-pernyataan Yahya Cholil. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)