RUANGPOLITIK.COM–Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespon isu Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat jatah 1 kursi menteri dan 1 wakil menteri di kabinet Indonesia Maju.
Ia mengatakan semua keputusan tersebut berada ditangan Presiden Joko Widodo. Layak atau tidaknya PAN mengisi menteri dan wamen yang bisa menilai hanya Presiden Jokowi.
“Kita sebagai bagian Partai Gerindra dari koalisi pemerintah, tentunya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden karena ini adalah hak prerogratif dari Presiden. Bahwa kemudian kapan itu dilakukan juga presiden yang tau. berapa yang kemudian direshuffle kebutuhan akan itu juga presiden yang ngerti,” kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (09/03/2022).
Lebih lanjut, Dasco mengaku, pihaknya belum mendapat informasi terkait kapan reshuffle akan dilakukan. Hal itu ia sampaikan terkait isu reshuffle dilakukan pada Rabu, 23 Maret 2022 yang beredar di media.
“Ya kita sementara memang nggak cari tau karena kita hanya fokus pada kementerian yang dipercayakan kepada Gerindra untuk terus kerja menjalankan visi presiden,” ucapnya.
Berita terkait:
Reshuffle Kabinet Tarik Ulur, PDIP Ingin Jatah Mendagri
Tidak Ikut Berdarah-darah, PAN Mesti Terima Tidak Masuk Kabinet
Belum Ada Urgensi Presiden untuk Reshuffle Kabinet
Jokowi Rugi Kalau Tidak Optimalkan Reshuffle Kabinet
Wakil Ketua DPR RI itu juga menjawab pertanyaan apakah jika PAN masuk ke pemerintahan, akan memengaruhi porsi kursi partai politik koalisi.
Menurutnya, hal itu juga sepenuhnya menjadi hak prerogratif presiden.
“Mengenai porsi dan segala macam itu kan hak prerogatif presiden. Tentunya mengenai masalah porsi-porsi itu kan tentunya sudah dibicarakan dari awal dengan partai koalisi dan untuk penambahan pengurangan itu adalah hak prerogatif presiden,” imbuh Dasco. (AFI)
Editor: Setiono
(RuPol)