RUANGPOLITIK.COM – Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah memparkan, hasil survei mennunjukkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi sosok menteri yang dianggap paling berkinerja baik oleh publik. Di posisi selanjutnya, tercatat Menteri BUMN Erick Thohir
Di posisi selanjutnya, ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan persentase sebesar 79,2%. Kemudian, Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 74,6%. Selanjutnya Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan persentase sebesar 72,5%.
“Erick Thohir 79,2 persen, Sandiaga Uno 74,6 persen, Tri Rismaharini 72,5 persen ini adalah kelompok-kelompok menteri yang populer,” ujarnya.
Sementara Erick Thohir menempati menteri bidang ekonomi yang paling tidak layak diganti. Erick hanya mendapatkan suara 1 persen reponden yang menilai layak diganti. Di bidang ekonomi, dua menteri yang dinilai paling layak diganti yakni, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (42 persen) dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (21 persen).
“Nama-nama yang dianggap baik itu linier dengan nama-nama yang populer. Semisal Prabowo Subianto dianggap sebagai menteri paling baik, teratas 81,3%,” ujar Direktur IPO, Dedi Kurnia Syah pada acara diskusi MNC Trijaya Network, kemarin.
Berita Terkait:
Elektabilitas Parpol Menuju 2024, PDIP Tetap Ungguli Golkar dan Gerindra
Tawarkan Konsep Islam Tengah, Survei IPO: Elektabilitas PAN Meningkat
Ray Rangkuti: Selain Prabowo, Ketum Partai Hanya Level Cawapres Pada Pilpres 2024.
Jika Ingin Elektabilitas Naik, Airlangga Harus Lepas Jabatan Menteri
Dedi pun menyoroti angka 62% kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang ekonomi ternyata tidak linier dengan kepuasan publik terhadap kinerja menteri di bidang ekonomi tersebut.
“Faktanya kelompok ekonomi seperti Bu Sri Mulyani hanya menempati posisi persentase 42,8%. Airlangga Hartarto sendiri sebagai menteri ekonomi hanya 29,4%. Ini cukup rendah,” imbuhnya.
Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90%, dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 15-22 Februari 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden. Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)