RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disarankan untuk melepas jabatan Menteri Perekonomian, jika ingin elektabilitasnya naik.
Airlangga harus lebih sering turun ke lapangan, bertemu dengan kader, menyapa masyarakat dan melakukan konsolidasi menyeluruh di internal Golkar.
Menurut Pengamat Politik Ray Rangkuti, dengan jabatan saat ini, tidak memungkinkan untuk Airlangga bergerak luwes dalam menaikkan elektabilitas.
“Posisi Menko itu kan kerja kantoran. Hanya berkisar kebijakan saja, tidak bisa membuat manuver-manuver langsung ke masyarakat,” ujarnya kepada RuPol, Rabu (12/2/2022).
Berbeda misalnya dengan Sandiaga Uno atau Erick Thohir, walaupun sama-sama menteri, tapi mereka bisa ke lapangan kapanpun mereka mau.
“Jika Airlangga mau melepaskan jabatan dan fokus sebagai Ketua Umum Golkar saja, saya yakin elektabilitasnya akan naik. Lihat saja Muhaimin dan AHY, bisa bergerak bebas kemana-mana,” sambung pendiri LSM Lingkar Madani itu.
Ray juga melihat posisi Airlangga sebagai capres dari Golkar, bisa saja mendapatkan gangguan kalau elektabilitasnya masih rendah.
Baca juga:
Elektabilitas Airlangga Sulit Naik, Karena Pola Komunikasi Priyayi
BARA-KDM Deklarasi Dedy Mulyadi Capres. Saingan Airlangga?
Ada dua hal, menurut Ray yang akan berpotensi mengganggu pencapresan Airlangga kalau elektabilitasnya masih stagnan.
“Pertama munculnya calon internal. Sekarang kita lihat ada nama Dedi Mulyadi, bahkan sudah ada relawan yang deklarasi pencapresannya. Yang kedua itu ada kelompok-kelompok realistis di Golkar. Bagi mereka tidak harus kader untuk diusung, bisa dari eksternal kalau memang bisa membawa kemenangan bagi Golkar,” papar Ray.
Jadi pilihan bagi Airlangga sekarang ini kalau memang masih ingin capres, harus rela melepaskan jabatannya sebagai menteri.
“Ya itu pilihannya. Dan saya yakin, elektabilitas Airlangga bisa meningkat jika dia fokus untuk konsolidasi partai dan turun ke lapangan,” pungkas Ray.
Sebelumnya pada survey Indikator Politik Indonesia, nama kader Golkar Dedi Mulyadi unggul atas Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.
Dari 30 nama yang masuk survey, Dedi berada pada posisi ke-9 dengan elektabilitas 1,0 persen, sedangkan Airlangga di posisi ke-29 dengan elektabilitas 0,1 persen. (YON)
Editor: Bejo. S
(RuPol)