RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memaklumi, perihal kekecewaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, atau akrab disapa Gus Yahya terhadap pengurus cabang (PCNU,) yang terlibat politik praktis, terkait Pilpres 2024.
Cak Imin mengaku tak mempersoalkan kejengkelan Gus Yahya. Dirinya menganggap wajar respon Gus Yahya, sebab NU kata dia memang tak boleh berpolitik praktis.
Menurut Cak Imin, warga NU memang tidak boleh menggunakan organisasi untuk berpolitik praktis. Oleh karena itu, warga Nahdliyyin yang ingin berpolitik bisa lewat PKB. Cak Imin memastikan hubungan PKB dan Gus Yahya atau PBNU tetap baik-baik saja.
“Keluarga besar NU berpolitiknya hanya lewat PKB, tidak boleh lewat NU,” tutur Cak Imin.
Baca Juga:
Muhaimin Iskandar: Sambut 2022 dengan Inovasi dan Terobosan Baru
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen
Gus Yahya memberi contoh beberapa waktu lalu telah memanggil pengurus PCNU Kabupaten Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso, Jawa Timur terkait dugaan gerakan politik praktis.
Kekecewaan Gus Yahya berawal saat kegiatan itu digelar di Kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu, 19 Januari 2022, dengan mendatangkan salah seorang bakal calon presiden. Pengurus PCNU Banyuwangi pun dipanggil.
“Mereka sudah kami tegur secara lisan. Peringatan tertulis akan berlaku untuk PCNU se-Indonesia jika melakukan hal sama,” ujar Gus Yahya di Surabaya, Kamis (17/2/2022), seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Di Kalangan Pemilih Islam, Nama Muhaimin Kembali Tenggelam Menurut Survey CSIIS
Elit PBNU Punya ‘Agenda Personal’ Pada Muhaimin Bukan PKB
Gus Yahya mengungkapkan, ada indikasi ketiga PCNU kabupaten tersebut melakukan keterlibatan politik dengan mengatasnamakan lembaga.
Gus Yahya pun memperingatkan PCNU se-Indonesia agar tidak terlibat politik praktis, terutama menjelang Pemilu 2024.
“Kalau ada PCNU yang terlibat dan secara terang-terangan melakukan gerakan dukung-mendukung politik tertentu maka akan kami berikan surat peringatan tertulis,” ujar Gus Yahya.
Ketua Tanfidziyah PBNU Ahmad Fahrurrozi menjelaskan, perihal agenda yang dibuat pengurus PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo itu adalah promosi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon presiden 2024.(AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)