RUANGPOLITIK.COM – Nama Menteri BUMN Erick Thohir meroket di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU), berdasarkan hasil survey CSIIS.
Kedekatan personal antara Erick dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjadi faktor utama, selain dari masuknya Erick menjadi anggota Banser.
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari, menjelaskan tingkat keterpilihan Erick Thohir di warga NU sangat tinggi.
“Terutama di 7 propinsi berbasis NU. 6 propinsi di Jawa plus 1 Lampung. Erick kuat di Jawa Timur, hanya kalah dari Prabowo, kedua Erick Thohir, ketiga itu Yenni Wahid. Muhaimin mungkin kelima atau berapa, tapi dibawah mereka,” ujarnya ketika berbincang dengan Lukman Edy, yang dikutip dari akun Youtube ‘Bincang LEpas’, Sabtu (12/2/2022).
“Di Jawa Tengah posisi Erick Thohir ada nomor tiga, setelah Ganjar, Prabowo dan Erick. Itu saya mendapat protes. Erick gak pernah ke Jawa Tengah, kok bisa? Saya juga tidak tahu, tanya saja sama mereka (responden),” lanjut Bashary.
Basyari juga menggambarkan keterpilihan Erick juga sangat tinggi pada komunitas NU di Propinsi Lampung, mengingat Erick merupakan putera daerah.
Melejitnya nama Erick Thohir pada kalangan warga NU tersebut, menurut Basyari adalah kedekatan personal dirinya dengan Ketum PBNU Gus Yahya.
“Kedekatan Erick Thohir dengan Gus Yahya itu efek elektoralnya luar biasa, juga menjadi rujukan bagi Nahdliyin” tegasnya.
Baca juga:
Elektabilitas Rendah. Direktur CSIIS: Cak Imin Harus ‘Ngopi Bareng’ dengan Gus Yahya
Survey CSIIS Erick Thohir Tumbangkan Cak Imin di Kalangan NU
Abi Rekso: Duet Ganjar-Erick Terwujud, Pilpres 2024 Selesai
Lukman Edy: Erick Thohir Sadar tidak Memiliki Partai Politik
Pada sisi lain, Basyari juga mengatakan keberanian Erick Thohir masuk menjadi anggota Barisan Serbaguna Ansor (Banser), membawa dampak yang besar.
“Pada daerah yang Banser-nya kuat, itu Erick Thohir juga berkibar. Saya kira pada kalangan Nahdliyin itu sudah selesai lah. Erick Thohir sudah memenangkan itu,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Basyari juga menjelaskan persaingan pada tingkat warga NU itu hanya ada 3 nama, yakni Muhaimin Iskandar, Erick Thohir dan Yenni Wahid.
Namun Yenni Wahid sampai saat ini tidak menyebutkan dirinya akan ikut dalam kostetasi Pilpres 2024.
“Kita maunya Mbak Yenni juga keluar kandang. Agar semakin banyak kader atau tokoh NU yang menjadi pilihan. Mbak Yenni dengan posisi masih belum keluar kandang saja sudah seperti itu, bagaiman kalau nanti kita dorong,” pungkasnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)
Dengarkan perbincangan menarik ‘Potensi Capres di Kalangan NU’