RUANGPOLITIK.COM – Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah mengatakan, imbas konflik Wadas di Jateng, tidak akan banyak mempengaruhi Anies. Andaipun Ganjar mengalami penurunan suara pada asumsi elektabilitas, maka peralihan elektabilitas bisa bergeser pada kelompok yang terafiliasi dengan Ganjar atau pro koalisi pemerintah pusat.
Nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memang belakangan menjadi sorotan. Hal Ini disebabkan, adanya insiden penangkapan aparat terhadap puluhan warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Baca juga:
Gus Muhaimin Ajak Anies Bareng-bareng di 2024
Pendukung Ganjar dan Anies Harus Gugat PT 0% ke MK
Direktur Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah juga menilai, fluktuasi elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai imbas konflik Wadas, tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Pilpres 2024.
“Sedikit berbeda dengan Ganjar, Anies secara ketokohan miliki loyalis cukup kuat. Terlebih ia tidak didukung oleh simpatisan Partai manapun. Sehingga prestasi yang berhasil ia kemukakan, punya peluang mendapat simpati dari kelompok di luar loyalisnya, sementara jika gagal, setidaknya ia bertahan pada simpatisan personalnya yang cukup loyal. Meskipun, kegagalan Anies bisa saja berubah menjadi tragedi politik mengingat ia banyak mendapat perlawanan dari kelompok Parpol dan simpatisan koalisi pemerintah pusat,” papar Direktur Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah kepada RuPol.com, Senin (14/2/20220.
Dedi menambahkan, imbas konflik Wadas di Jateng, tidak banyak mempengaruhi Anies.
“Andaipun Ganjar alami penurunan suara pada asumsi elektabilitas, peralihan elektabilitas itu bisa bergeser pada kelompok yang terafiliasi dengan Ganjar atau pro koalisi pemerintah pusat,” pungkasnya. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)