Dalam berbagai audit digital, sejumlah platform milik kami terbukti memiliki keterikatan terkuat dengan komunitas pembaca media
RUANGPOLITIK.COM —Menurut Direktur PT Republika Media Mandiri, Arys Hilman mengatakan, tiga puluh (30) tahun membuktikan watak kepeloporan Republika.
Setelah menampilkan gagasan desain modular pada awal kelahiran, pihaknya meluncurkan portal berita daring pertama di Tanah Air pada 17 Agustus 1995.
“Tidak semata pada tata rupa dan cara berkata-kata, melainkan terutama pada sudut pandang dalam memahami aneka peristiwa. Republika, sejak terbit perdana sebagai koran pada 4 Januari 1993, membawa keseimbangan baru pada lalu-lalang informasi masyarakat kita,” kata Arys dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).
Arys menjelaskan, tiga (3) dekade bukan masa yang ringkas. Serentang waktu itulah, Republika menyertai perjalanan bangsa, memberi warna baru jurnalisme di Indonesia.
“Bekal kami berupa keyakinan bahwa teknologi akan terus melaju dan digitalisasi membuka cakrawala baru. Transformasi adalah keniscayaan,” ungkapnya.
Demikian halnya dalam perjalanan media. Namun, tandas Arys, Republika tak pernah lepas dari kredo sebagai media penyaji informasi yang kredibel, bertanggung jawab, dan berpegang teguh pada kaidah-kaidah jurnalisme.
“Di tengah derasnya arus digitalisasi yang menggemuruh, kami berikhtiar menjalankan misi menjaga kebangsaan, sebagai pemersatu di tengah narasi-narasi yang memecah-belah,” ungkapnya.
Itulah sebabnya, lanjut Arys, hingga tumbuh sebagai kelompok media, Republika menunjukkan keungggulan kualitatif dan kekuatan pengaruh di kalangan pengambil keputusan, dengan tingkat loyalitas pembaca yang tinggi.
Dalam berbagai audit digital, sejumlah platform milik kami terbukti memiliki keterikatan terkuat dengan komunitas pembaca media.
Sejalan cetak biru transformasi Republika, inilah saatnya bagi kami untuk mengambil langkah kanan berikutnya.
“Mulai 1 Januari 2023, kami akan sepenuhnya berjalan dalam wahana digital. Surat kabar cetak akan kami terbitkan hingga edisi Sabtu, 31 Desember 2022. Setelah itu, Republika akan mencurahkan semua kekuatan editorial, sumber daya, waktu, pikiran, dan energi untuk semata kanal-kanal digital-di antaranya republika.co.id, republika.id,” jelasnya.
“Retizen, dan akun-akun resmi di media sosial-dalam sajian multiplatform yang mencakup kekuatan teks, grafis, audio, foto, dan video,” sambungnya.
Jadi, Arys menegaskan, ini bukan surat perpisahan. Ini adalah kabar tentang rencana perjalanan. Seraya bermigrasi sepenuhnya ke dunia digital, pihaknya akan mengonversi semua kualitas koran Republika ke dalam bentuk-bentuk baru.
“Kami tak ingin ada nilai yang tertinggal. Kami pun tak hendak melupakan ekosistem yang telah terbangun,” katanya melanjutkan.
Untuk itu, Arys menyampaikan ungkapan terima kasih tulus dan tak terhingga atas dukungan semua pihak selama ini.
“Para loper, agen koran, narasumber, penulis, agensi dan pemasang iklan, pendukung kegiatan, pemasok, serta terutama pembaca, yang telah menemani Republika hingga tiba pada tingkat kematangan saat ini. Semoga Allah meridhai ikhtiar ini, memberi kita ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima. Sekali lagi, terima kasih,” tutupnya.
Sebagai informasi, selain Republika, Harian Umum Suara Pembaruan juga telah turup awal tahun 2021 lalu.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)