RUANGPOLITIK.COM-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa seluruh petugas lapangan baik dari satgas maupun gugus tugas yang terdiri dari Kementerian, BNPB, TNI dan Polri terus bekerja melakukan pengawasan ketat terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Bali.
Ada tiga langkah yang dijalankan dalam menangani PMK. Pertama, menyatukan operasional atau tata kelola lapangan antara satgas dan gugus tugas. Kedua, melakukan sinkronisasi data baik yang ada di kandang maupun di lalu lintas perbatasan.
“Ketiga kita berharap di Bali tetap lockdown daerah merah, alias tidak boleh ada hewan yang keluar dari Bali, dan tidak boleh ada hewan yang masuk. Intinya tidak ada lalu lintas,” kata Mentan, Jumat (8/7/2022).
Mentan juga memastikan penyemprotan disinfektan tetap dilakukan secara merata di seluruh wilayah, di area kandang peternakan maupun pada saat kedatangan manusia di bandara dan pelabuhan. “Dan Ini sudah berjalan dengan baik. Semua perlakuan disinfektan kita lakukan. Jadi siapa pun yang turun harus disterilkan,” katanya.
Mentan berharap Provinsi Bali bisa segera berubah menjadi zona hijau dalam satu pekan ke depan. Karena itu pengawasan dan penanganan PMK betul-betul harus dilakukan secara ketat.
Berita Terkait:
Heboh Wabah PMK, Beli Hewan Kurban Wajib Ada Garansi, Ini 4 Poin Wajib Dilakukan
Wabah PMK Makin Liar, 2.000 Ekor Lebih Ternak Mati
Wabah PMK Makin Tak Terkendali, Pengamat: Presiden Harus Evaluasi Kinerja Mentan
Wabah PMK, Ma’ruf Amin: MUI Sudah Keluarkan Fatwa
“Semua hewan yang dengan PCR terbukti PMK harus kita potong bersyarat, dan kita pastikan virusnya sudah kita habisi. Saya kira kalau ini bisa terjaga seluruh Bali, satu minggu ke depan akan menjadi daerah yang bisa kita bebaskan dari PMK,” katanya.
Selanjutnya, penanganan PMK merupakan kewajiban semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. “Memang ada BNPB, ada TNI dan ada Polri, tapi PMK ini merupakan wabah yang harus kita awasi bersama. Termasuk pemerintah daerah dan masyarakatnya,” katanya.
Mentan sempat meninjau pemasangan disinfektan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali. Di tempat tersebut, mentan menyaksikan secara langsung proses desinfeksi yang bekerja otomatis melakukan penyemprotan terhadap kendaraan yang masuk melalui pelabuhan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya, menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan terhadap peternakan sapi di wilayah Bali. Wisnu mengatakan, semua arahan pemerintah pusat harus menjadi acuan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian PMK.
“Pertama arahan dari pusat kita laksanakan dengan baik. Kedua kita akan lakukan pemetaan dan mobilisasi hewan agar tetap bisa kita awasi. Ketiga kita tutup semua perlintasan hewan,” katanya.
Menurut Wisnu, saat ini sudah lebih dari 575 hewan ternak di wilayahnya sudah mendapat vaksin. Sementara 5.024 ekor lainnya masih dalam proses. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)