RUANGPOLITIK.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkeinginan untuk memimpin sebuah koalisi baru, yang akan usung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres).
Salah satu partai yang diajak bergabung adalah Partai NasDem, namun keinginan tersebut mendapat penolakan tegas dari NasDem.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali, menyebutkan partainya tidak akan pernah mau bergabung dengan koalisi tersebut.
“Sekarang PKB mau mengajak berkoalisi. Dia mau pimpin koalisi dan kemudian ingin jadi calon presiden. Ya sudah pasti Nasdem tidak tertarik. Nah ini yang saya katakan tadi bahwa kita tidak tertarik dengan kelompok macam itu,” ujar Ali melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).
Ali menilai PKB seperti ingin menunjukan kesombongannya, dengan mementingkan diri sendiri dalam membentuk sebuah koalisi.
Sementara dalam sebuah koalisi itu, perlu adanya kerjasama dan sama-sama menampung kepentingan dari anggota koalisi.
“Untuk capres misalnya, tidak bisa hanya kepentingan satu partai atau kelompok. Harus mengutamakan kepentingan masyarakat juga. Kita harus menampung aspirasi dari masyarakat, kemudian duduk bersama untuk mendapatkan satu kesepakatan,” lanjutnya.
Dengan memaksakan mengusung ketua umum partai sendiri sebagai capres, itu seperti ambisi yang penuh ego pribadi.
Padahal keberadaan partai politik itu adalah menampung dan menyalurkan keinginan-keinginan yang berkembang di tengah masyarakat.
Berita terkait:
PKB Tolak Capres dari Pengusaha, Efriza: Mungkin Cak Imin Takut Bersaing
Panas PKB-PBNU! Marwan Jafar: PKB Yang Diserang Duluan
Panas PKB dengan PBNU, Gus Yahya: Mereka Yang Merenggangkan Diri Dari NU
PKB Ingin Pimpin Poros Pilpres 2024, Waketum: Capres Sudah Jelas Cak Imin
NasDem Usung Presiden Permintaan Masyarakat
Partai NasDem saat ini sedang menjalankan proses penjaringan capres yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Penjaringan tersebut mulai dari tingkat terbawah, yang kemudian masuk kepada setiap Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem.
“Nanti hasil penjaringan dari masyarakat itu akan disampaikan oleh setiap DPW-DPW dalam rakernas NasDem pertengahan bulan Juni mendatang,” terang Ali.
NasDem tidak akan menjadi partai yang egois, tapi menampung semua aspirasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Dalam rakernas nanti, NasDem akan mengerucutkan pada tiga nama capres sesuai dengan hasil penjaringan.
“Dari tiga nama tersebut, nanti akan sampai kepada ketua umum yang akan memutuskan siapa calon presiden. Tentunya melalui pembicaraan juga dengan partai-partai calon koalisi, karena NasDem tidak bisa mengusung sendiri,” pungkas politisi asal Sulawesi Tengah tersebut. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)