RUANGPOLITIK.COM-Menteri Pertahanan selaku Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menemui anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya. Pertemuan dihelat di kediaman pribadi Luthfi di Pekalongan, Jawa Tengah, Semalam.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Habib Luthfi berpesan kepada Prabowo tentang pentingnya pelibatan rakyat sebagai kekuatan pertahanan modern.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Habib Luthfi berpesan kepada Prabowo tentang pentingnya pelibatan rakyat sebagai kekuatan pertahanan modern.
Berita Terkait:
Ahmad Muzani: Kader Gerindra Harus Loyal Dukung Prabowo Jadi Presiden
Pasangan Prabowo-Khofifah VS Ganjar-Erick, Siapa Unggul?
Survey Capres 2024 SPIN, Prabowo Unggul Jauh Atas Ganjar dan Anies
Survey SMRC: Prabowo dan AHY Tertinggi, Muhaimin dan Airlangga Nyungsep
“Habib Luthfi menyampaikan tentang pentingnya peningkatan pertahanan negara yang melibatkan rakyat secara langsung. Demikian juga peran ulama, yang harus berperan aktif dalam upaya memperkuat ideologi negara,” kata Muzani seperti dikutip ruPol dalam keterangan resminya, Rabu (20/4/2022).
Muzani menyebut pertemuan ini merupakan silaturahmi di bulan Ramadan antara dua elite bangsa. Ia mengatakan baik Luthfi dan Prabowo sudah berkawan sejak lama.
Menurutnya, silaturahmi harus dilakukan oleh seluruh tokoh bangsa dalam menjaga dan mempererat tali persaudaraan.
“Keduanya terlihat saling senang dan bahagia karena dipertemukan kembali di bulan suci Ramadan ini. Selain silaturahmi Ramadan, keduanya sama-sama memiliki keinginan untuk menjadikan Indonesia bersatu dan kuat di tengah ancaman ketidakpastian global,” tutur Muzani.
Luthfi menjamu Prabowo dengan hidangan nasi mandi dan daging kambing khas Timur Tengah untuk buka puasa bersama. Prabowo tak lupa menyampaikan terima kasih karena telah diterima dengan ramah oleh Habib Luthfi.
Tak hanya Luthfi dan Prabowo, hadir pula dalam pertemuan itu Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono bersama politikus Gerindra Sugiono, Prasetyo Hadi, Abdul Wachid dan lainnya.(AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)