RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai tidak ada alasan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan kocok ulang atau reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Hal itu ia sampaikan merespon wacana Reshuffle kabinet yang akan digelar pada Rabu 23 Maret 2024. Yang mana, Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.
“Saya yakin nggak ada reshuffle. Tidak ada reason untuk membuat reshuffle,” kata Surya Paloh, usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan jajarannya di kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/03/2022).
Lebih lanjut, Surya Paloh meyampaikan, pihaknya tetap akan menghargai semua keputusan yang akan diambil Presiden Jokowi terhadap jajaran kabinetnya. Sebab, keputusan untuk mengganti atau tidak kabinet menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Namun, ia meyakini Jokowi tidak akan melakukan reshuffle selama roda pemerintahan dan kinerja menterinya berjalan baik.
Berita terkait:
Reshuffle Kabinet Tarik Ulur, PDIP Ingin Jatah Mendagri
Tidak Ikut Berdarah-darah, PAN Mesti Terima Tidak Masuk Kabinet
Belum Ada Urgensi Presiden untuk Reshuffle Kabinet
Jokowi Rugi Kalau Tidak Optimalkan Reshuffle Kabinet
“Kecuali, presiden yang memiliki hak prerogatif, mengatur kabinetnya, merasa ada sesuatu yang tidak tepat. Fungsi dan peran yang dijalankan pembantunya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, reshuffle kabinet kembali menguat setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas dikabarkan bertemu dengan Jokowi pada Jumat (4/3) lalu. Sejak bergabung dengan koalisi pemerintah Agustus 2021, PAN hingga kini memang belum mendapat jatah kursi di kabinet.
Politikus PKB Luqman Hakim mengaku mendapat informasi bahwa PAN akan mendapatkan posisi menteri dan wakil menteri. Namun, ia tak tahu persis soal waktu penyelenggaraan reshuffle kabinet tersebut secara pasti.
“PAN dapat satu menteri plus satu wamen,” kata Luqman, beberapa waktu lalu. (AFI)
Editor: Setiono
(RuPol)