RUANGPOLITIK.COM -Mantan anggota Partai Demokrat, Angelina Sondakh untuk saat ini dirinya memastikan tidak ingin kembali terjun ke panggung politik lagi.
Angie yang dinyatakan belum bebas murni, menyadari bahwa dirinya dalam pengawasan masa reintegrasi sosial sampai masa pidananya berakhir.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Angelina Sondakh melalui akun twitter miliknya pada 7 Maret 2022. Dalam cuitannya, Angie tak ingin kembali ke politik praktis.
Istri mendiang Adjie Massaid ini menuliskan bahwa dirinya hanya ingin fokus mengurus keluarga dan membesarkan anak-anaknya.
“Untuk saat ini saya tidak akan ikut berpolitik praktis lagi, keluarga saya yang menjadi fokus utama,” tulis Angelina Sondakh dikutip RuPol dari Twitter @AngelinaSondakh.
Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan mendukungnya selama ini
“Terimakasih untuk doa & dukungan teman-teman,” tambahnya.
Berita Terkait:
Status Angelina Sondakh Wajib Lapor, Belum Bebas Murni
Terjun Kembali ke Dunia Politik, Angelina Sondakh: Nanti Kita Atur Jadwal
Seperti diketahui, Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan (Bapas Jaksel) menerangkan mantan anggota DPR RI ini menjalani cuti menjelang bebas (CMB) selama tiga bulan mendatang.
“Artinya, sampai masa hukuman pidananya berakhir pada 1 Juni 2022, Angelina Sondakh belum sepenuhnya bebas murni. Ia masih terikat aturan di Bapas Jaksel, seperti wajib lapor diri selama tiga bulan ke depan,” kata Kepala Bapas, Ricky Dwi Biantoro melalui keterangan tertulisnya, Jumat (4/3/2022),.
Angie dipenjara usai terjerat kasus korupsi Wisma Atlet pada tahun 2012 silam menyeretnya mendekam di balik jeruji besi selama 10 tahun.
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung, Angelina Sondakh dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan kurungan akibat kasus korupsi.
Wanita yang kini mengenakan hijab itu juga diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp2,5 miliar serta subsider 1 tahun penjara.
Dari unggahan ini, Angie menyiratkan trauma usai keluar dari penjara, Angelina Sondakh menyatakan berhenti dan tidak lagi ingin menjadi seorang politisi. (Tyo)
Editor: Setiono
(RuPol)