RUANGPOLITIK.COM — Manuver Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bekalangan ini mengakibatkan merosotnya elektabilitas dirinya maupun PKB.
Pengamat Politik Efriza mengatakan faktor anjloknya elektabilitas lantaran, masyarakat sudah menunjukkan rasa kekecewaan dan jengkel terhadap Cak Imin yang dianggap tak konsisten sebagai politisi.
“Ini bukti respons keras publik dengan memberikan sentimen negatif atas sikap tak jelas Cak Imin tersebut melalui anjloknya elektabilitas dirinya,” kata Efriza, kepada RuPol, Senin (07/03/2022).
“Komentar-komentar Cak Imin pula menyebabkan publik kecewa terhadap Cak Imin dengan dapat turut memengaruhi elektabiltas PKB,” sambungnya.
Lebih lanjut, Efriza menyebut, tergerusnya suara publik terhadap Cak Imin dan PKB lantaran warga Nahdliyin sudah diminta lebih berpencar dalam pilihan politiknya sehingga tak mesti hanya ke PKB semata, yang dikemukakan oleh Ketua PBNU.
“Apalagi melihat realitas menunjukkan bahwa Cak Imin tak merawat demokrasi sedangkan sebelumnya Alm. Gusdur sebagai bagian dari tokoh yang berkontribusi atas hadirnya reformasi dan demokrasi di Indonesia,” paparnya.
Berita Terkait:
Usulkan Tunda Pemilu, Pengamat: Muhaimin Dalam Tekanan Jokowi
Survei SMRC, Elektabilitas Puan, Airlangga dan Muhaimin Anjlok di Jabar
Ditanya Duet Dengan Muhaimin. Prabowo: Aku Aja Belum Tentu
Pernyataan-pernyataan Cak Imin yang saat ini tak sejalan dengan pemerintah dan obsesi pribadinya yang semakin menggebu-gebu juga mengakibatkan menggerus elektabilitas PKB. Sebab, PKB terkenal loyal dan solid sebagai pendukung pemerintah.
“Komentar Cak Imin tentunya sangat memengaruhi elektabilitas PKB dan Pemerintahan. Bahkan menganggu kestabilan pemerintahan,” ucap Efriza.
“Sehingga menjadi bencana bagi PKB akan potensi kemerosotan perolehan suara,” tambahnya. (AFI)
Editor: Setiono
(RuPol0