RUANGPOLITIK.COM-Riset Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), melihat suara PKB di kalangan Nahdliyin di Pulau Jawa, semakin tergerus.Dari hasil survei CSIIS pada Februari di kalangan NU, PKB menempati poisi ketiga, setelah Partai Gerindra dan PDIP.
Perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) di panggung politik nasional, penting untuk diperhatikan secara lebih khusus. Politik NU dari masa ke masa selalu menjadi bagian dari dinamika politik Indonesia. Secara garis besar, dua dekade belakangan, wajah politik NU, terepresentasi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, PKB di Jawa Timur (Jatim) menempati posisi kedua. Posisi PKB tergeser oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Total suara PDIP sebesar 4,319,666 pemilih. Total suara PKB di Jatim yang merupakan basis terbesar partai kaum santri ini berjumlah 4.198.551 suara. Disusul diurutan ketiga Partai Gerindra sebesar 2,408,607 suara. Menyusul setelahnya Partai Golkar dengan 2.256.056 suara. Partai Nasdem berada di urutan kelima dengan perolehan suara 2.190.169. Posisi keenam, Demokrat 1.841.145, ketujuh, PAN 1.209.375, kedelapan, PPP 1.192.976, dan kesembilan PKS 862.840.
Sementara di Jawa Tengah PDIP pada Pemilu 2019 mendominasi. Total perolehan suara Partai Moncong Putih ini sebesar 5.769.663 suara. Disusul PKB dengan perolehan sebesar 2.726,730 suara. Selanjutnya, di posisi ketiga Parta Golkar dengan total suara 2.381.565. keempat dan kelima Gerindra dan Nasdem, masing-masing mendapatkan 1.726.730 suara dqn 1.496,325 suara.
Terakhir di Jawa Barat, Partai Gerindra mendominasi dengan total suara 4.320.050. disusul PDIP 3.510.525, PKS 3.286.606, Golkar 3.226.962, PKB 1.896.257, dan keenam Partai Demokrat dengan total suara Demokrat: 1.830.565, ketujuh, PAN 1.690.821, kedelapan, Nasdem 1.213.414 dan kesembilan, PPP dengan total suara 1.111.362.
Berita Terkait:
PKB Akhirnya Tegur Keras Menag Yaqut
NasDem Tolak Usulan PKB dan PAN soal Penundaan Pemilu 2024
Minta Tunda Pemilu. CSIIS: Cak Imin Khianati NU, PKB dan Dirinya Sendiri
Ada Aroma Uang Pada Muscab PKB Limapuluh Kota. DPW PKB Tutup Mata?
Berdasarkan data Pemilu 2019 CSIIS menjabarkan empat analaisa terkait pergeseran suara du kalangan Nahdatul Ulama di pulau Jawa, pertama, secara umum suara warga NU menyebar. Prosentase jarak antar Parpol, terutama Gerindra, PDIP dan PKB yang tipis menyiratkan bergesernya sebagian pemilih PKB terutama ke Gerindra.
Kedua, Pilihan Presiden dan Pilihan DPR yang serentak, sedikit mengubah cita rasa warga NU terhadap Parpol seiring dengan branding Capres-cawapres yang beredar saat ini.
Ketiga, riset komparatif ini juga menggambarkan secara jelas bahwa warga NU menghajatkan secara mendesak penyegaran di top leader dan struktur di PKB.
Keempat, idealnya PBNU segera mengambil sikap, membangun relasi “baru” NU-PKB, serta “tidak melakukan pembiaran” terhadap PKB.
CSIIS melakukan penelitian secara riset komparatif. Desain dasar penelitian komparatif dilakukan dengan melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda. Dua kelompok tersebut adalah, kelompok pemilih pada Pemilu 2019 dan kelompok pemilih pada saat ini (2022).
Current facto (situasi saat riset) difungsikan sebagai pembanding sekaligus untuk melihat ke mana sebaran Parpol mana sebaran pemilih NU pada Pemilu 2024, terdistribusi? Dengan komparasi antara post-facto dan current facto, proyeksi distribusi suara Warga NU pada Pemilu 2024 nanti, bisa terbaca.
Riset komparasi ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2022. Pengambilan data komparatif memungkin terlaksana secara serentak dalam satu hari, sebab responden terkonsentrasi dalam satu titik di sejumlah kota dengan kegiatan yang sama: Solat Jumat.
Indepth interview dilakukan setelah para jamaah selesai menunaikan sholat jumat (excit prayer). Model ini adalah adaptasi dari exit poll. Exit poll data diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. Sedang Exit Prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai Solat Jumat.
Hasil analisa ini berdasarkan Data diambil secara indepth interview dalam bentuk Top Mind (pertanyaan terbuka). Pengambilan data model indepth interview, menempatkan responden tidak dalam posisi “mengetahui”, bahwa dia tengah diambil datanya.
Sample dipilih secara purposive. Pilihan sample purposive dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden. Orisinalitas terkait ke-Nu-an responden. Dengan sampel purposive, data yang didapat akan terhindar dari kemungkinan melebar, menyasar warga non-NU.
Total jumlah responden adalah seribu dua ratus (1200) responden yang diambil dari seratus (100) Pondok Pesantren di Jatim, Jateng dan Jabar, sejumlah daerah yang menjadi utama NU dan pada Pemilu 2019 lalu PKB mendapatkan suara siknifikan.(BJP)
Sumber: Center For Strategic On Islamic and International Studies (CSIIS)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)