RUANGPOLITIK.COM – Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief dilaporkan ke polisi imbas cuitannya di Twitter yang menyeret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Andi Arief lantas heran karena berharap mendapat jawaban tapi malah dipolisikan.
Andi Arief dipolisikan oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Jakarta Pusat. Mereka melaporkan pemilik akun Twitter @Andiarief_ ke polisi terkait cuitan dianggap menyinggung Hasto Kristiyanto.
“Laporannya terkait cuitan akun @Andiarief_, di situ mempertanyakan apakah Pak Hasto selaku Sekjen PDIP terkait dengan tambang batu. Itu yang jadi alasan kita, ada menyinggung Sekjen PDIP,” kata Kepala BBHAR DPC PDIP Jakpus Fuad Abdullah kepada awak media, Jumat (18/2/2022)
“Kita secara kelembagaan merasa ini merugikan dan memfitnah dan menjadikan masyarakat salah penilaian, terbukti dengan tanggapan-tanggapan cuit yang disampaikan oleh @Andiarief_,” imbuhnya.
“Bukti yang dibawa tentu pertama URL yang di situ menyebutkan twitternya @Andiarief_, yang kedua copy screenshoot ini pendukungnya, dan ketiga bukti formilnya ada SK dari Ketua DPC terkait pengangkatan kami sebagai pengurus BBHAR,” paparnya.
Baca Juga:
Naikkan Elektabilitas, Puan Disarankan Terjun Temui Warga Wadas, Purworejo
Permintaan Maaf Ditolak Warga Wadas, Kredibilitas Ganjar Turun
Fuad mengaku tidak mengenal pemilik akun tersebut. Laporan itu diterima Polres Jakarta Pusat dengan nomor registrasi LP/B/359/II/2022/SPKT/Polres Metropolitan Jakpus/POLDA METRO JAYA.
“Diterima sesuai dengan pasal 28 UU ITE. Secara pribadi tidak (kenal), apapun itu tidak menjadikan alasan, kenal atau tidak saya kira tidak menjadi masalah, kalau secara publik kita nggak tahu karena yang kita laporkan pemilik akun bukan atas nama,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan awak media beberapa waktu lalu, warga Wadas yang tergabung dalam Gema Dewa dan Wadon Wadas menolak Wadas sebagai lokasi penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.
Baca Juga:
Pimpinan DPR RI Minta Sikap Aparat Keamanan di Desa Wadas Lebih Humanis
Pengamat: Pemilih Loyalitas Ganjar dan PDIP Tidak Terpengaruh Kasus Wadas
“Setelah PD difitnah atas kasus Wadas, kini tak terbukti. Bolehkah kami bertanya apa benar Hasto Sekjen PDIP berada di balik penambang andesit?” sebut Andi Arief dalam cuitannya, Senin (14/2/2022).
Perihal cuitannya Andi Arief mengaku, hanya sebatas pertanyaan. Soal maksud ‘di balik’, Andi Arief tak memberi penjelasan.
“Itu twit pertanyaan,” tandas Andi.
Andi Arief membuat cuitan dan menyinggung nama Hasto Kristiyanto dalam konflik lahan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Andi Arief bertanya apakah ada kaitan antara Hasto dan penambang andesit.
Andi Arief menjawab pertanyaan atas dasar apa dia melontarkan pertanyaan yang menyinggung nama Hasto PDIP.
Andi Arief menyebut saat itu ada serangan besar-besaran yang disebut menyudutkan Partai Demokrat terkait polemik di Desa Wadas. Ada serangan masif di WA blasting yang menyudutkan seolah-olah PD di balik kisruh Wadas,” tutur Andi Arief.
Andi Arief menyebut cuitannya itu seharusnya dijawab saja.
“Rakyat bertanya itu dijawab, bukan dipolisikan,” kata Andi Arief kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Andi Arief mengaku tidak akan menyiapkan tim hukum terkait pelaporan ini. Dia menyebut pelaporan terhadap dirinya merupakan preseden buruk.
“Nggak perlu (siapkan tim hukum), ini preseden buruk, bertanya malah dipolisikan,” ujarnya.
Pelapor Andi Arief mengaku dirugikan dan difitnah secara kelembagaan terkait cuitan Andi Arief yang menyeret nama Hasto. Andi Arief menegaskan cuitannya hanya sebatas pertanyaan, tidak ada tendensi ke arah sana.
“Kan sudah dimuat, (cuitan itu) pertanyaan,” jelas Andi Arief.
Menjawab pernyataan Andi Arief ini, pelapor meminta Andi Arief jangan meminta pihak lain balik menjawab apa yang ditudingkannya kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)