RUANGPOLITIK.COM – Deklarasi duet Prabowo-Muhaimin yang muncul dari Jawa Barat, mulai menyeruak ke daerah-daerah lain.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menghargai keinginan masyarakat yang memasangkannya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, karena hubungan kedua partai juga dekat.
“Itu keinginan masyarakat, kita hargai. Baik dengan Pak Prabowo atau dengan nama-nama lain. Khusus Pak Prabowo, kami memiliki hubungan yang dekat,” ujarnya di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sabtu (29/1/2022).
Sebagai sesama partai pendukung pemerintah, menurut Cak Imin komunikasi dengan Gerindra terus dijalin.
“Saya kan tiap hari sama Gerindra sama Pak Dasco ya intensiflah membaca peluang, tapi belum sampai ke kesimpulan,” lanjutnya.
Cak Imin juga menyampaikan komunikasi PKB dengan Gerindra termasuk intensif, melebihi dari partai-partai lain.
“Kita masih menghitung peluang kekuatan bersama efektif atau tidak, kemudian akseptabilitas masyarakat kayak apa. Kedua, kecocokan beberapa pihak,” katanya.
Baca juga:
Ada Sejarah Gus Dur Dibalik Ketegangan PBNU dengan PKB
Survey Jeblok di NU. Muhaimin: Saya Bikin Survey Sendiri
Mengenai adanya kecocokan antara PKB dengan Gerindra, Muhaimin menjelaskan ke depan memang perlu koalisi agamis-nasionalis.
“Irisannya kalau nggak nasionalis agamis, koalisi pemerintahan yang lama, irisannya dengan itu, misalnya saya dengan Golkar sama-sama pendukung Pak Jokowi dengan PDIP juga punya histori lama, dengan Pak Prabowo juga punya kedekatan lama ya, so far peluangnya sama,” jelasnya.
Dalam keterangannya, Cak Imin melihat tidak ada di Indonesia partai yang betul-betul berseberangan secara ideologi, sehingga semua bisa berkoalisi.
Sebelumnya, kelompok relawan yang bernama Barisan Prabowo-Muhaimin muncul di beberapa daerah di Jawa Barat.
Relawan tersebut deklarasi di Monumen Perjuangan Rakyat di Kota Bandung, untuk mendorong duet Prabowo-Muhaimin.
Baca juga:
Barisan Prabowo-Muhaimin Terus Bergerak, Partai Masih Diam
Jika duet Prabowo-Muhaimin ini terlaksana, keduanya sudah bisa mengikuti Pilpres 2024 karena dukungan kursi di DPR sudah melewati 20 persen jumlah kursi di DPR.
Gabungan keduanya memiliki total kursi 136, syarat minimal 115 kursi. (YON)
Editor: Bejo. S