RUANGPOLITIK.COM-Ketua Gusdurian Lampung Umar Robani dan Ketua PCNU Kota Bandarlampung Ichwan Adji Wibowo mendukung sikap Ketua PBNU Gus Yahya yang akan membuat garis tegas dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Ichwan Adji Wibowo, meski ada upaya PBNU mengembalikan khittah NU tidak terikat pada satu partai politik, PKB dan NU memiliki pola hubungan yang sudah diatur.
Baca Juga:
PBNU 2022-2027 Hasil Muktamar ke-34 Dikukuhkan di Balikpapan
Ada Sejarah Gus Dur Dibalik Ketegangan PBNU dengan PKB
“Itu yang ditegakkan Gus Yahya. Masih adanya tafsir pola hubungan PKB-PBNU menjelang Pemilu 2024, wajar saja, katanya kepada RuPol saat berkunjung ke UMKM Gatot Subroto, Sabtu (27/1/2022).
Bercermin dari tabayun Ketua PCNU Sidoarjo dan PCNU Banyuwangi ke Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), diharapkan tidak ada lagi PKB mengumpulkan struktural NU tanpa koordinasi atau komunikasi dengan PBNU.
“Saya kira ini cara yang keliru, kalau dibiarkan menjadi yurisprudensi yang kurang baik juga dan ditiru yang lain,” tandas Ichwan Adji Wibowo.
Baca Juga:
Perludem Harapkan Penyelenggara Pemilu 2024 Yang Kompatibel
Survey Jeblok di NU. Muhaimin: Saya Bikin Survey Sendiri
Dia menilai keputusan Gus Yahya sudah tepat untuk menegakkan dan mengatur pola hubungan antara NU dan PKB ke depan, lebih baik lagi.
“Soal-soal politik masih jauhlah 2024. NU di bawah solid, mayoritas kecenderungannya mendukung PKB tapi secara organisatoris tetap harus ditegakkan aturannya,” tandasnya.
Menurutnya NU tentu tetap akan membutuhkan partai politik dalam upaya turut mempengaruhi arah pemerintahan demi kemaslahatan umat. PKB tidak akan jauh dari nilai-nilai ke NU-an yang menjadi dasar tujuannya. NU juga tidak akan benar-benar melepas partai yang lahir dari rahimnya.
Baca Juga:
Lukman Edy: Erick Thohir Paling Paham Apa Maunya Jokowi
Jika Anies dan Ridwan Kamil Kalah Nyapres, Masih Bisa Jadi Gubernur
Umar dan Ichwan mengatakan NU dan PKB memang merupakan dua lembaga yang terpisah sejak awal berdirinya partai politik tersebut.
“PKB sengaja dibuat agar NU tetap pada khitohnya. NU harus tetap menjaga khitahnya sebagai organisasi kemasyarakatan yang tidak terlibat dalam politik kekuasaan,” katanya.
Umar dan Ichwan yakin berdasarkan tujuan tersebut niat Gus Yahya sudah sejalan dengan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) saat mendirikan PKB untuk menyalurkan hasrat politik secara konstitusional. Namun, NU tetap menjaga independensinya sebagai organisasi kemasyarakatan.
“Jalan politik NU adalah politik kebangsaan dengan tujuan kemaslahatan umat,” jelas Umar
PKB menjadi perahu bagi kader-kader NU untuk menjalankan visi besar organisasi terbesar di Indonesia ini.
“PKB merupakan satu-satunya partai yang memiliki basis ideologis saat ini, tentu ini juga harus dijaga agar tak terlalu larut dalam politik kekuasaan,” tutup dia. (HER)
Editor: Andre
(RuPol)