RUANGPOLITIK.COM – Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), berharap penyelenggara Pemilu 2024 benar-benar yang kompatibel.
Saat ini, 24 nama calon komisioner KPU dan Bawaslu hasil Panitia Seleksi (Pansel) sudah berada di DPR, yang nantinya akan memilih separuhnya menjadi anggota KPU dan Bawaslu.
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini meminta proses pemilihan komisioner KPU dan Bawaslu itu harus berdasarkan kapasitas dan profesional.
Karena menurutnya, beban KPU dan Bawaslu ke depan lebih berat dari sebelumnya.
“Pada tahun 2024 itu ada pileg dan pilpres, kemudian pilkada dengan jarak yang tidak begitu jauh,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
“Karena padatnya jadwal tersebut, maka penyelenggara pemilu harus orang yang tangguh, inovatif, dedikatif dan inklusif,” lanjutnya.
Titi juga menjelaskan, tangguh yang dimaksud adalah memiliki kekuatan fisik dan mental yang bagus, sehingga mampu melewati berbagai tantangan.
Para penyelenggara juga harus inovator, karena pemilu 2024 butuh inovasi-inovasi dalam penyelenggaraannya, agar sukses dengan waktu yang ada.
Baca juga:
Tiga Parpol Baru Berpotensi Ikut Pemilu 2024
Skema Tahapan Pemilu 2024, KPU Usulkan Pendaftaran Capres 14 Mei 2023
Sementara dedikatif adalah fokus, loyal dan mengabdi untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan pemilu, tidak terpengaruh dengan hal-hal di luar pemilu.
Inklusif sendiri maksudnya adalah terbuka dan memberi akses yang proporsional kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi terkait penyelenggaraan pemilu.
Menurut Titi, semua hal itu wajib dimiliki oleh para penyelenggara pemilu, agar pemilu bisa berjalan dengan lancar dan akuntabel.
“Penyelenggara pemilu yang berintegritas adalah salah satu hulu pemilu yang kredibel,” pungkas Titi yang sebelumnya pernah terpilih sebagai Duta Demokrasi mewakili Indonesia dalam International Institute for Electoral Assitance (International IDEA). (YON)
Editor: Bejo. S
(RuPol)