RUANGPOLITIK.COM – Dampak pernyataan Anggota DPR PDI Perjuangan Arteria Dahlan yang menyinggung Bahasa Sunda, terus berlanjut.
Baliho ARTERIA DAHLAN MUSUH ORANG SUNDA, bermunculan pada beberapa titik di Kota Bandung.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Arteria Dahlan yang meminta Kejati Jawa Barat dipecat, karena menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat resmi, semakin mendapat perlawanan dari berbagai pihak.
Jika sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil bersuara dengan mendesak Arteria untuk minta maaf, kali ini muncul beberapa buah baliho yang berbunyi ‘ARTERIA DAHLAN MUSUH ORANG SUNDA’ di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Setidaknya ada tiga spanduk besar yang dipasang di Kota Bandung, terlihat di pertigaan Jalan Taman Sari, ada juga di perempatan depan Gedung Sate dan beberapa buah lagi di ruas jalan yang lain.
Belum diketahui siapa yang memasang baliho tersebut, karena tidak ada keterangan lain di baliho, selain dari tulisan di atas yang didominasi warna merah dan hitam diatas dasar putih.
Baca juga:
Ridwan Kamil Desak Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda
Sekjen PDIP Puji Kinerja Erick Dalam Membantu Pemerintahan Jokowi
PDIP Jawa Barat Bersuara
PDI Perjuangan Jawa Barat melalui Ketua DPD Ono Surono, menyesalkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Arteria Dahlan tersebut, dan dia minta itu jangan dikaitkan dengan PDIP.
“PDIP sangat menghargai Jawa Barat, keberadaan suku Sunda termasuk bahasanya,” ujar Ono, seperti yang dikutip RuPol dari akun instagramnya @ono_surono, Rabu (19/1/2022).
Ono juga meminta kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengabaikan pernyataan Arteria tersebut, karena bertentangan dengan sikap PDIP.
“Kepada Bapak Jaksa Agung, tolong permintaan saudara Arteria Dahlan itu tidak dipenuhi. Tidak perlu Pak Asep (Kejati Jawa Barat) diganti hanya karena menggunakan bahasa Sunda.,” lanjutnya.
Penghormatan PDIP kepada Jawa Barat itu, karena Bung Karno sangat menghormati Jawa Barat, bahkan semangat Marhaenisme itu muncul dari Jawa Barat.
“Bagaimana Bung Karno menciptka Marhaenisme dan semangat kemerdekaan itu di Jawa Barat. Sejarah Bung Karno itu dari Jawa Barat,” sambungnya pada postingan yang berbentuk video itu.
Kepada masyarakat Jawa Barat, Ono juga meminta untuk tidak menghiraukan pernyataan itu dan selalu menjaga kekompakan sesama masyarakat Jawa Barat.
“Mohon kepada masyarakat Jawa Barat untuk selalu kompak, selalu solid. Bagaimana kita melalui Jawa Barat ini membangun Indonesia yang jauh lebih baik lagi. Terima kasih, hatur nuwun,” pungkasnya. (YON)
Editor: Bejo. S
(RuPol)