RUANGPOLITIK.COM – Sebuah simulasi baru pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang, muncul dari Propinsi Jawa Barat.
Duet itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Duet sepasang ketua umum partai tersebut, termasuk yang jarang disebut-sebut, padahal jika keduanya bersanding maka sudah bisa dipastikan bisa melampaui ambang batas pencalonan presiden sebesar 20% atau 112 kursi DPR RI, karena kursi Gerindra 78 dan kursi PKB 58.
Menurut Ketua Barisan Prabowo-Gus Muhaimin Rahmat Ari Andi, selain sudah bisa memenuhi ambang batas pencalonan, keduanya dinilai memiliki kapasitas untuk memimpin Indonesia ke depan.
“Keduanya memiliki pengalaman yang panjang diperpolitikan Indonesia, pasti sudah paham dengan permasalahan Indonesia. Partai pun sudah cukup, tinggal bergerak saja,” ujar Rahmat kepada wartawan, usai deklarasi Barisan Prabowo-Gus Muhaimin Jawa Barat di Bandung, Rabu (12/1/2022).
Di Jawa Barat sendiri, keduanya cukup memiliki pendukung yang banyak, karena Prabowo waktu Pilpres kemarin merupakan peraih suara terbanyak, sedangkan Muhaimin sangat dikenal di kalangan Nahdlatul Ulama.
“Sebagai masyarakat Jawa Barat kami yakin sekali keduannya bakal diterima disini, karena figur keduanya sudah sangat dikenal,” lanjutnya.
Baca juga:
Airlangga-Andika Mengapung. Dave Laksono: Paket yang Menarik
Rahmat Adi juga berharap Jawa Barat sebagai propinsi yang pertama mencetuskan ini, tapi ini juga bisa menyebar ke propinsi-propinsi lain.
“Kami sangat yakin ini akan diterima di seluruh Nusantara,” sambungnya.
Pasangan ini juga dinilai mampu menyatukan polarisasi di tengah-tengah masyarakat, yang sejak 2014 lalu begitu terasa.
Barisan Prabowo-Gus Muhaimin Jawa Barat ini, juga meminta kepada Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar untuk bersedia diusung menjadi pasangan Capres 2024 mendatang.
“Kami Barisan Prabowo-Gus Muhaimin memohon kesediaannya yang terhormat Bapak Prabowo Subianto dan Gus Muhaimin Iskandar untuk menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029,” pungkasnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)