RUANGPOLITIK.COM-Larangan makan di saat halal bihalal yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo kembali dicuatkan Roy Suryo. Hal ini menyusul langkah kontradiktif Jokowi menjamu Prabowo Subianto dengan opor ayam.
“Jejak DIGITAL masih BARU, ada larangan Makan saat Hala bihalal? Auto batal saat di gedung Agung Kemarin Mungkin itu ‘Bukan makan’ tapi ‘jamu’? AMBYAR,” cuitnya dikutip dari @KRMTRoySuryo2, Selasa (3/5/2022).
Pakar telematika ini memposting dua berita perihal Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Twitter pribadinya.
Roy Suryo memposting berita mengenai, Jokowi yang sedang bersilaturahmi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sambil menyantap opor ayam di saat Hari Raya Idulfitri 1443 H.
Berita Terkait:
Melon Indonesia Hadirkan Playlist ‘Erick Thohir’s Favourite Hits’ di Aplikasi Langit Musik
Pemerintah Prediksi Puncak Arus Balik, Jokowi: Aturan One Way akan Tetap Diberlakukan
Jokowi Lebih Pilih Berlebaran dengan Sultan HB X Ketimbang Megawati, Ada Apa?
Jokowi Imbau Masyarakat Pulang Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan
Berita yang kedua, Roy Suryo memposting kebijakan Jokowi yang izinkan halal bihalal namun tidak boleh makan minum di tempat.
Mengenai dua berita mengenai Jokowi tersebut, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyebutkan ‘selamat hari raja.’
“Mungkin judul komik lawasan PETRUK ‘Selamat Hari Raja’ (=Raya,EYD) itu benar jka diterapkan untuk RAKJAT (= RAKYAT, bukan raJA),” ucap Roy Suryo.
Sebelumnya, Jokowi menjamu Prabowo Subianto beserta putranya Didit Prabowo di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta pada Senin, 2 Mei 2022.
“Siang hari ini saya ketemuan Pak Prabowo dan Mas Didit dalam rangka silaturahmi di hari yang fitri ini, di Hari Raya Idulfitri ini,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, dalam pertemuan itu sekadar memperbincangkan hal-hal yang ringan serta menikmati menu opor ayam.
“Kami banyak berbincang-bincang tetapi hal-hal yang ringan-ringan. Bukan baik politik, ekonomi juga tidak, hal-hal yang ringan-ringan semua yang kita bicarakan,” ujarnya
Bagi Jokowi, hal terpenting dalam pertemuan itu adalah mereka saling bersilaturahmi dan sama-sama memaafkan. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)
