RUANGPOLITIK.COM – Empat penerbang TNI AU gugur karena kecelakaan pesawat yang terjadi Kamis (16/11/2023) kemarin. Atas hal itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti pentingnya negara memperkuat sistem pertahanan militer, termasuk pesawat tempur.
Dia menilai penguatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) akan memastikan TNI memiliki sarana optimal dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.
“DPR terus mendukung modernisasi atau peremajaan alutsista TNI, salah satunya adalah pesawat tempur. Ini juga sejalan dengan target capaian minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimal pertahanan negara,” Kata Puan dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2023)
Menurut dia, modernisasi alutsista merupakan hal yang mutlak dilakukan. Sebab, alutsista menjadi salah satu faktor kuatnya pertahanan negara, sekalipun penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano yang terjadi saat cuaca buruk itu belum diketahui secara pasti.
Dengan begitu, kata Puan, para prajurit TNI sebagai penjaga pertahanan negara dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
“Dukungan penuh dari Pemerintah bersama DPR dan dukungan dari seluruh elemen bangsa dapat menjadikan TNI semakin lebih kuat dan tangguh untuk menjaga kedaulatan Indonesia,” tutup Puan.
Diketahui, Dua pesawat latih TNI AU jenis Super Tucano jatuh di lereng Bromo, Desa Keduwung, Puspo, Pasuruan. Kedua pesawat bernomor ekor (tail number) TT-3103 dan TT-3111 itu masing-masing diisi dua orang awak.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, kedua pesawat itu mengangkut masing-masing 2 orang. Untuk pesawat TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater).
Sementara untuk pesawat bernomor ekor TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). (dfp)
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)