Kuntadi menambahkan bahwa dalam waktu dekat, kemungkinan pihaknya akan melanjutkan pemeriksaan terhadap Maqdir Ismail.
RUANGPOLITIK.COM —Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Kuntadi mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman terhadap aliran dana senilai Rp 27 miliar yang telah dikembalikan oleh pengacara terdakwa Irwan Hermawan, Maqdir Ismail.
Kuntadi menyatakan bahwa status uang tersebut masih dalam bentuk titipan dan belum ditetapkan statusnya secara resmi.
“Status uang tersebut saat ini masih dalam tahap penelusuran, masih merupakan titipan. Pemeriksaan dan pendalaman masih berlangsung,” ungkap Kuntadi dalam sebuah konferensi pers di Kejaksaan Agung pada Rabu (9/8/2023).
Kuntadi menambahkan bahwa dalam waktu dekat, kemungkinan pihaknya akan melanjutkan pemeriksaan terhadap Maqdir Ismail.
“Kita akan menunggu dan melanjutkan pendalaman hingga kita memperoleh kejelasan mengenai status sebenarnya dari uang ini. Saat ini kami masih belum dapat mengambil kesimpulan,” terangnya.
Kuntadi menjelaskan bahwa untuk mengungkap kasus ini, tim penyidik juga tengah memeriksa rekaman CCTV di kantor Maqdir Ismail serta melihat data yang relevan. Selain itu, Kejaksaan Agung juga berencana melakukan pemeriksaan silang (cross-examination) terhadap Maqdir Ismail dan Irwan Hermawan.
“Kami akan menggunakan segala sumber daya yang kami miliki untuk mengungkap kejadian ini dengan jelas, termasuk pemanfaatan rekaman CCTV dan segala informasi yang ada,” tambahnya.
Sebagai informasi, Maqdir Ismail, pengacara terdakwa Irwan Herman dalam kasus korupsi BTS Bakti Kominfo, telah mengembalikan uang sejumlah US$ 1,8 juta atau setara dengan Rp 27 miliar ke Kejaksaan Agung pada Kamis (13/7/2023).
Maqdir menjelaskan bahwa uang tersebut diberikan oleh seseorang ke kantornya pada Selasa (4/7/2023) setelah sidang kasus korupsi BTS Bakti Kominfo. Meskipun demikian, ia mengaku tidak mengetahui identitas pengirim uang dan tidak memiliki tanda terima untuk transaksi tersebut.
Maqdir juga menjelaskan bahwa dana tersebut diberikan untuk membantu kliennya dalam kasus korupsi terkait proyek BTS 4G.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)