Denny menyebut ada beberapa alasan mengapa Prabowo dapat unggul dalam survei yang dilakukan olehnya pada Mei 2023 itu. Yang pertama adalah Pemilih ingin sosok capres 2024 adalah strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi.
RUANGPOLITIK.COM —LSI Denny JA melalui surveinya menyebut jika Prabowo Subianto menjadi capres pertama yang memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua.
Jika Pilpres diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, maka hampir dipastikan Pilpres 2024 akan dilangsungkan dalam dua putaran. Setiap capres harus mencapai minimal dukungan 33.3% untuk bisa lolos ke putaran kedua. Dukungan itu adalah 𝘵𝘩𝘦 𝘮𝘢𝘨𝘪𝘤 𝘯𝘶𝘮𝘣𝘦𝘳 yang harus dicapai capres untuk lolos ke putaran kedua.
“Di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33.9%, diikuti oleh Ganjar Pranowo sebesar 31.9%, dan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 20.8%. Dan mereka yang belum memutuskan ataupun tidak menjawab tersisa hanya sebesar 13.4%,” kata Denny JA dalam rilisnya, Sabtu (20/5)
Denny menyebut ada beberapa alasan mengapa Prabowo dapat unggul dalam survei yang dilakukan olehnya pada Mei 2023 itu. Yang pertama adalah Pemilih ingin sosok capres 2024 adalah strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi.
“Dari ketiga nama capres (Prabowo, Ganjar, dan Anies), Prabowo lebih kuat asosiasinya sebagai sosok strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi,” jelasnya.
Lalu alasan yang kedua adalah menurunnya suara Ganjar Pranowo.
Dalam Surveinya LSI Denny JA menunjukan dukungan kepada Ganjar jika berkurang, mereka lebih banyak beralih kepada Prabowo Subianto, ketimbang ke Anies Baswedan.
“Posisi Prabowo yang dianggap lebih berkarakter nasionalis dibandingkan Anies Baswedan yang lebih berkarakter pemimpin Islam, membuat pendukung Ganjar lebih nyaman pergi ke Prabowo,” jelasnya.
Lalu variabel yang ketiga adalah sosok Prabowo yang berada di pemerintahan dinilai memperkuat citra kapabilitas Prabowo sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan (salah satu image yang melemahkan Prabowo pada Pilpres 2019).
Dan yang terakhir adalah Sosok prabowo yang dinilai banya diterima oleh berbagai spektrum Politik. Jika dibentangkan spektrum politik nasionalis hingga politik Islam, posisi Prabowo ada pada poros tengah. Ini menguntungkan Prabowo.
“Suara pemilih Indonesia jika dibentangkan dari nasionalis ke Islam, mereka lebih banyak kumpul di tengah,” tutupnya.
Diketahui LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (𝘧𝘢𝘤𝘦 𝘵𝘰 𝘧𝘢𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘷𝘪𝘦𝘸) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti: analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)