Menurut Asril, kejadian itu disebabkan ulah sang anak sendiri yang iseng meletakkan kaleng biskuit di kepalanya. Dia kemudian kesulitan melepaskannya
RUANGPOLITIK.COM —Seorang bocah di Kemayoran, Jakarta Pusat, menangis karena kepalanya tersangkut kaleng biskuit.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 25 April 2023 sekira pukul 21.10 WIB. Orangtua anak tersebut, Uvi dan Juhardi, segera membawa anak itu ke Damkar Serdang Kemayoran untuk meminta pertolongan.
“Ibu Uvi dan Bapak Juhardi datang ke Pos Damkar Serdang Kemayoran untuk meminta bantuan petugas Damkar melepaskan kaleng biskuit yang menyangkut di kepala anaknya,” ujar Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, pada Rabu, 26 April 2023 dikutip RuPol dari PMJ News.
Menurut Asril, kejadian itu disebabkan ulah sang anak sendiri yang iseng meletakkan kaleng biskuit di kepalanya. Dia kemudian kesulitan melepaskannya.
“Bu Uvi menjelaskan awal mula kaleng biskuit menyangkut di kepala anaknya, pada saat kejadian anak tersebut sedang memainkan kaleng biskuit tersebut dan dengan sengaja kaleng tersebut dimaksudkan kepala nya,” katanya.
Karena kaleng yang menempel di kepala sang anak tidak bisa dilepaskan, orangtua anak tersebut kemudian mengambil inisiatif untuk datang ke pos Damkar agar kaleng tersebut dapat dilepaskan dari kepala anaknya.
“Namun setelah dicoba dilepas, kaleng tersebut sulit untuk dilepaskan. Dan akhirnya anak tersebut menangis dan Bu Uvi dengan suaminya langsung berinisiatif datang ke Pos Damkar Serdang Kemayoran,” tuturnya.
Tiga petugas yang bertugas di pos tersebut akhirnya berhasil melepas kaleng biskuit yang menempel di kepala sang anak. Meskipun proses melepaskan kaleng tersebut tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar setengah jam, namun kejadian tersebut tetap menjadi pengalaman yang menegangkan bagi anak dan orangtuanya.
Pentingnya Peran Orangtua
Pada usia aktif, anak memang senang bermain dengan benda-benda yang sebenarnya berbahaya dan dapat menyebabkan insiden, akan tetapi orang tua sebaiknya lebih bijaksana untuk mengawasi anak bermain tanpa menghalangi rasa ingin tahunya yang besar.
Oleh karena itu, intervensi orangtua dan pendidikan sangat penting untuk menjamin kebebasan anak bermain mengeksplorasi rasa ingin tahu sekaligus keamanannya saat saat bermain di luar ruangan.
Menurut pakar Universitas Muhammadiyah Malang, salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas anak adalah dengan menyediakan alat dan bahan yang dapat digunakan dengan beragam cara. Dengan demikian, anak dapat mengeksplorasi potensi kreatifnya dengan cara yang berbeda-beda.
Selain itu, memperbolehkan anak untuk bermain atau belajar dengan caranya sendiri juga menjadi faktor penting dalam pembentukan kreativitas anak. Orang tua tidak perlu terlalu banyak membatasi dan memberikan instruksi dalam beraktivitas atau berkarya, sehingga anak memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide kreatifnya.
Ketika anak menghadapi masalah dalam aktivitas atau karyanya, orang tua sebaiknya memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba mengatasinya sendiri. Dengan demikian, anak dapat belajar untuk mengasah kemampuan problem-solvingnya.
Terakhir, orang tua dapat mengajarkan anak untuk menghasilkan karya yang berbeda dari biasanya. Misalnya, dengan memberikan tantangan pada anak untuk membuat karya dengan tema yang belum pernah dicoba sebelumnya. Hal ini dapat membantu anak mengembangkan kreativitasnya dan meningkatkan potensi kreatifnya ke depannya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)