RUANGPOLITIK.COM — Rencana Indonesia untuk menjadi Raja Baterai kendaraan listrik dunia disebut Anggota DPR Komisi VII Mukhtarudin bakal terwujud. Dia menyebut Indonesia memiliki potensi yang kuat disektor industri baterai
“Kenapa saya katakan demikian, karena Indonesia juga merupakan ranking 16 ekonomi dunia, dan dan insha Allah pada tahun 2045 Indonesia sudah menjadi ranking ke-5 pemain ekonomi terbaik di dunia,” kata Mukhtarudin dalam rilisnya, jumat (14/4)
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Hal tersebut jadi modal untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Namun, Mukhtarudin mengaku sampai saat ini Indonesia masih mengimpor lithium. Padahal lithium ada seperti di Bangka Belitung dan beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki kandungan mineral litium tetapi belum tergarap.
“Oke litihium kita impor, tapi kan bahan baku untuk kendaraan listrik, kita ada timah, aluminium tembaga dan nikel. Yang sudah boleh kita garap, hanya litihium belum maksimal eksplorasinya,” beber Mukhtarudin.
Oleh karena itu, Mukhtarudin meyakini sangat beralasan jika Indonesia bisa punya tekad yang kuat sebagai pemain baterai dunia, karena ada potensi itu.
“Nah tinggal sekarang pemerintah mesti bikin road map ekosistem kembangkan baterei di Indonesia. Saya kira ini bisa berjalan secara kesinambungan tidak parsal tidak berhenti di tengah jalan, terus step by step yang sistematik agar target tercapai,” imbuh Mukhtarudin.
Sejauh ini jika pemerintahan perkuat dengan komitmen tersebut, tentu Komisi VII DPR akan memberikan dukungan yang sangat kuat merealisasikan Indonesia jadi raja baterai listrik dunia.
Artinya, lanjut Mukhtarudin, sektor industri harus dilakukan dari hulu ke hilir, tidak hanya di satu sisi saja.
“Hulu kita punya sumber daya, di hilir industri kita harus percepat seperti pembangunan smelter di tanah air,” ucap Mukhtarudin.
Kendati demikian, Anggota Banggar DPR RI ini pun mendorong peran Kementerian ESDM, stakeholder terkait, pengusaha, pemerintah pusat, pemerintah daerah, legislatif yang secara integrasi punya misi dan komitmen yang sama meraih mimpi itu.
“Saya kira ini bukan hal berlebihan, bisa diwujudkan sepanjang kita punya tekad yang kuat dan berkesinambungan kebijakannya tidak parsial tidak putus di tengah jalan,” pungkas Mukhtarudin.(Dng)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)