RUANGPOLITIK.COM – Isu perombakan kabinet yang semakin santer akhir-akhir ini, diperkirakan akan terjadi pada minggu depan, mengingat ada kebiasaan Presiden Jokowi dalam melaksanakan reshuffle tersebut mencari penanggalan baik pada kalender Jawa, dimana Rabu PON (08/12/2021) disebut sebagai salah satu hari terbaik.
Selain adanya menteri baru yang masuk dan menteri yang akan keluar, diperkirakan reshuffle kali ini juga akan diwarnai dengan pergeseran atau bertukar posisi antar menteri, seperti yang dikatakan Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Ahad (05/12/2021).
“Bukan tidak mungkin akan ada rotasi antara Tito dengan Tjahjo Kumolo, di mana Tjahjo kembali menempati jabatan Mendagri dan Tito menggantikan posisi Tjahjo,” ujar Saiful, seperti dikutip dari RMol.
Baca juga:
Isu Reshuffle Kian Santer. Pengamat: Jokowi Jangan Ganti Tiga Menteri Ini
Saiful Anam menilai PDIP memiliki kepentingan yang kuat untuk posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), karena wewenang besar Kemendagri dalam menentukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Daerah yang akan habis masa jabatan pada tahun 2022 nanti.
“Sesuai kewenangannya Mendagri dapat menempatkan Plt dengan orang-orang yang memiliki 1 visi dengan pemerintah. Sehingga untuk itulah posisi Mendagri menjadi sangat penting utamanya dengan adanya penundaan pilkada,” sambung Saiful.
Ini juga berkaitan dengan strategi dalam menghadapi Pilpres dan PIleg 2024 nanti, dimana semakin banyak kepala daerah yang dipegang, akan semakin membuat partai penguasa diuntungkan.
Menurut Saiful juga, untuk memberhentikan Tito Karnavian sebagai menteri rasanya tidak mungkin dilakukan Presiden Jokowi, mengingat kedekatan mereka berdua. Sehingga Tito akan tetap dipertahankan, hanya bertukar posisi dengan Tjahjo Kumolo sebagai Menpan-RB.
Editor: Bejo Sumaryono
(RuPol)