RUANGPOLITIK.COM – Di tengah memanasnya konfrontasi politik nasional menjelang Pemilu 2024 mendatang, Pers diharapkan bisa menjadi payung peneduh untuk iklim demokrasi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B. Najamudin, jelang Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, yang puncaknya digelar besok Rabu (9/2/2022), di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sultan menuturkan, sebagai salah satu pilar demokrasi, kinerja pers sangat mempengaruhi kualitas politik dan demokrasi nasional. Sehingga independensi pers adalah harapan sekaligus ancaman yang paling menentukan bagi masa depan demokrasi Indonesia.
Baca Juga:
Golkar Memanas! Adies Kadir Ingatkan Dedi Mulyadi Tahan Syahwat Politik
PKB Bergejolak di Daerah, Ada Pelanggaran Aturan dan Indikasi Politik Uang
Sultan memaparkan bahwa polarisasi sosial politik yang kian terasa saat ini adalah, potensi awal dari konflik horizontal jika tidak dikelola secara bijak. Sementara pers, memiliki tanggung jawab menjaga kondusivitas politik dan kohesi sosial bangsa, di saat krusial menjelang pertarungan politik 2024.
“Pers harus konsisten dalam membangun tradisi jurnalistik yang berintegritas, dalam posisinya sebagai rujukan utama publik yang aktual dan mencerdaskan di tengah distrupsi digital,” tandasnya.
Meskipun tak bisa dipungkiri bahwa fenomena sosial media di jagat digital sedikit banyak mempengaruhi pola pemberitaan media dan pers saat ini. Pers diharapkan mampu memverifikasi kebenaran segala jenis dan motif pemberitaan yang berseliweran di media sosial.
“Ini adalah momentum bagi pers dalam memastikan keberadaannya selalu dan senantiasa dinantikan publik dalam memulihkan kembali ruang publik yang keruh oleh hoax dan pencemaran digital lainnya,” pungkasnya. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)