RUANGPOLITIK.COM-Wakil Ketua Umum Demokrat Benny K Harman menyebut ucapan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang enggan berkoalisi dengan partainya sebagai bentuk cari perhatian (caper).
Menurut Beny, justru kini peluang berkoalisi itu tetap terbuka lebar.
“Itu sinyal begitu sayangnya PDIP sama Demokrat, sebetulnya butuh perhatian. Saya rasa PDIP membutuhkan perhatian dari kami sehingga beliau menyampaikan secara terbuka tidak ingin berkoalisi,” ujar Benny kepada awak media, Selasa (28/6/2022) malam.
“Kami melihat itu bukan sebagai ultimatum, bahwa itu sebagai pesan kasih sayang, tanda sayang,” imbuh Benny.
Benny mengungkap ucapan Hasto itu tak mungkin tiba-tiba muncul begitu saja. Benny menilai justru PDIP ingin menjalin komunikasi dan persahabatan dengan partainya.
Berita Terkait:
Anggota DPR Benny K Harman Dipolisikan Gegara Tampar Karyawan Restoran
Tanggapi Mahfud MD soal Pemimpin 2024, Benny K Harman: Tidak Doyan Beri Janji
Pemprov DKI Akan Cari Solusi untuk Pegawai yang Terimbas Penutupan Holywings
PDIP Sebut 3 Kader Penuhi Kriteria Capres 2024: Puan, Ganjar & Risma
“Jadi jangan ditanggapi secara letterlijk begitu, itu suatu sinyal. Jadi pasti ada sesuatunya, kalau enggak kan, enggak ada angin, enggak ada hujan, [enggak mungkin] tiba-tiba statement itu dikemukakan,” paparnya.
Benny meyakini elite PDIP dan Demokrat tentu bersama menyukseskan agenda Pemilihan Umum 2024.
“Kami enggak lihat itu sebagai kami musuhnya PDIP, gitu, oh tidak,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berulang kali menegaskan partainya tidak bisa membentuk koalisi dengan PKS dan Demokrat.
Dia menyatakan ada perbedaan di beberapa aspek antara PDIP dengan Demokrat dan PKS yang mencakup ideologi dan historis.
Mengenai Partai Demokrat, Hasto mengatakan aspek historis antara kedua partai bukan jadi kendala bagi PDIP untuk menjalin koalisi.
Akan tetapi, Hasto menyebut masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu kerap kali tak sesuai dengan apa yang dijanjikan kepada masyarakat.
Bahkan, Hasto sempat menyebut PDIP tidak bisa berkoalisi dengan Demokrat dan PKS yang suka melakukan kamuflase politik. Dia mengatakan itu di sela Rakernas PDIP pada Kamis lalu (23/6).
“Pendukung PDIP ini rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan,” tuturnya.
Selain itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutus putrinya yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menyambangi sejumlah parpol melakukan komunikasi politik jelang Pemilu 2024. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)