RUANGPOLITIK.COM – Pernyataan kontroversial Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas tentang Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah untuk Nahdatul Ulama (NU) yang sempat viral pada pertengahan bulan Oktober lalu, kembali menjadi pembahasan dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (30/11/2021).
Tanggapan pertama disampaikan oleh anggota Komisi VIII dari fraksi Partai Golkar, John Kenedy Azis yang meminta klarifikasi langsung dari Menteri Agama dihadapan para anggota DPR, yang merupakan perwakilan dari rakyat tersebut.
“Saya bukan mengulang kaji lama atau lagu lama aransemen baru. Tapi ini adalah permintaan rakyat. Saya bisa bintitan jika tidak menyampaikannya Pak Menteri. Rakyat meminta klarifikasi tentang pernyataan kemenag hadiah untuk NU,” kata John Kenedy Azis didepan rapat kerja tersebut.
Anggota DPR dari Sumatera Barat tersebut juga menyampaikan pernyataan itu berpotensi membuat masyarakat terpecah belah, sehingga harus diklarifikasi dan dijelaskan oleh Menteri Agama yang biasa disapa Gus Yaqut itu.
“Banyak yang tergores akibat pernyataan itu. Saya Nahdliyin Pak Menteri, jangan Pak Menteri ragukan ke-Nahdliyin-an saya. Tapi sebagai warga NU saya benar-benar menyayangkan pernyataan Pak Menteri tersebut, itu membuat terluka dan sangat tendesius serta bisa memecah belah umat islam,” sambungnya lagi.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VIII DPR RI lainnya, antara lain disampaikan oleh M Husni dari Fraksi Partai Gerindra. Menurutnya selain berpotensi memecah belah umat, pernyataan itu juga bisa menimbulkan penyimpanga-penyimpangan dalam pelayanan yang dilakukan oleh Kementerian Agama kepada umat.
“Jika pernyataan Gus Menteri itu diterima bulat-bulat oleh para bawahan dan aparatur di kementerian, bisa jadi akan terjadi penyimpangan-penyimpangan. Bahkan bisa menjadi perhatian aparat hukum, KPK, Kejaksaan ataupun Kepolisian,” ujarnya.
(RuPol)