Model dan presenter cantik sekaligus Female Disc Jockey (FDJ) Sherly Himawan selebriti kelahiran Jakarta, 2 Maret 1995 yang eksis di dunia entertaintment. kini lebih memilih mengurus buah hatinya, edbert tanjaya.
RUANGPOLITIK.COM – Era globalisasi menuntut generasi muda untuk siap bersaing di kancah internasional. Maka, pendidikan adalah kunci utama agar mereka mampu mempersiapkan diri dalam mencapai kesuksesan masa depan.
Sekolah internasional hadir menjawab kebutuhan pendidikan berkualitas yang mampu melahirkan siswa berdaya saing global. Kurikulum berstandar internasional dirancang untuk membangun karakter, menumbuhkan pengetahuan, dan mengasah keterampilan siswa.
Model dan presenter cantik sekaligus Female Disc Jockey (FDJ) Sherly Himawan selebriti kelahiran Jakarta, 2 Maret 1995 yang eksis di dunia entertaintment. kini lebih memilih mengurus buah hatinya, Edbert Tanjaya.
“Keluarga adalah segalanya.Diperlukan kehadiran dan pendampingan seorang ibu untuk mendisiplinkan dan membangun karakter yang baik bagi anak sejak dini,”tegas perempuan berkulit putih ini menjawab arti kelurga bagi karirnya .
Kini putranya sudah menginjak usia empat tahun. Sherly mulai menata jenjang Pendidikan ke putra terkasihnya.
Kemudian setelah kelahiran sang putra, Edbert Tanjaya, wanita yang mampu merawat tubuhnya tetap langsing ini ingin fokus mengurus sekolah sang buah hati.
Sherly Himawan berkeinginan kuat memindahkan putra semata wayangnya ke sekolah TK Internasional yang menerapkan Metode Montessori.
“Jadi kalau aku pindahin anakku sekolah montessori di kelapa gading karena aku merasa sekolah anakku yang lama, kurang cocok sama cara ngajar gurunya.Di sekolah yang lama gurunya kasar sama anakku, jadi aku pindahin ke sekolah baru. Sekalian akhir tahun aku pindahin ke TK international aja,” tegas Sherly
Sherly rela menghemat dan bekerja keras untuk membekali Pendidikan yang bagus bagi sang buah hati.
“Jadi aku sengaja irit-irit uang dan bekerja lebih keras demi bisa menyekolahkan anakku di sekolah international yg ada metode montessori ini.
Nah, sebenarnya apa sih itu metode Montessori? Apa bedanya dengan metode yang ada di sekolah konvensional?
Banyak yang menganggap bahwa sekolah yang menerapkan metode Montessori itu adalah sekolah mahal dan sekolah elit.
“Jaman dulu hanya anak-anak bangsawan dan konglomerat aja, tapi jaman modern seperti sekarang semua kalangan sdh bisa. Nah tp ternyata motode tersebut terbukti secara penelitian kalo anak itu jd lbh pintar,” terang Sherly.
Kenapa disebut mahal? karena metode Montessori itu menggunakan alat-alat untuk pembelajaran setiap area dan juga setiap guru harus terlebih dahulu di training. Kalau bicara tentang Montessori itu sebenarnya luas sekali.
Buat Sherly Himawan metode Montessori itu bukan hanya sekolah tetapi penerapan Montessori dapat kita terapkan di rumah.
“Mereka tdk diaajarkan hadiah dan hukuman, jadi terus menerus ditegur dan nasehati supaya timbul kesadarannya,” ungkap Sherly
Dahulu sebelum mengenal metode montessori, imbuh Sherly, dirinya termasuk orang yang sangat-sangat tidak tahu apa itu metode Montessori.
“Saya menganggap itu hanya metode biasa saja dan pasti sama saja dengan metode yang lainnya. Tapi setelah saya mempelajari dan mengikuti training dan menonton video tentang Montessori, ternyata metode ini sangat bagus untuk diterapkan apalagi untuk anak-anak usia dini di Taman Kanak-kanak,” tukas Sherly Himawan yang mengawali karir di dunia entertainment sejak tahun 2012.
Sherly tertarik dengan metode Montessori yang mendukung perkembangan anak usia dini lebih optimal, yaitu yang meliputi perkembangan fisik dan motoric, kognitif, Bahasa, seni dan sosial emosional.
“Metode Montessori yang telah kita ketahui memiliki 5 pengembangan area, yaitu area practical life, area sensorial, area Bahasa, area matematika, dan area cultural, dan setiap area memiliki material atau alat-alat peraga untuk pembelajaran, yang dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat peraga tersebut telah dipergunakan dan diaplikasikan kepada putra terkasih,” terangnya.
Sejarah Metode Montessori
Kilas balik terjadi metode Montessori ini, dimana kita tahu bahwa Dr. maria Montessori merupakan pencetus metode Montessori.
Metode ini merupakan metode perkembangan anak usia dini, berdasarkan pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik, dokter dan psikolog dari Italia. Maria Montessori adalah wanita pertama yang menggabungkan dunia kesehatan dan Pendidikan.
Maria Montessori mendirikan sekolah Pendidikan anak usia dini dan dia mengembangkan metode Montessori di sekolah tersebut.
Maria Montessori mengamati bahwa ternyata anak-anak yang di sekolahnya memiliki pola perkembangan yang berbeda dan anak-anak ini saat menggunakan material yang disediakan oleh sekolah mempunyai ketertarikan yang sangat mendalam.
Dari anak-anak yang tidak teratur menjadi teratur dan tenang didalam kelas. Karena keberhasilan Maria Montessori dalam menggunakan metode ini, kemudian dia menyebarkan metode ini keseluruh dunia. Metode montessori ini mampu diterapkan oleh seluruh orang tua dirumah dan terutama di pra sekolah dan sekolah dasar.
Metode Montessori ini meyakini bahwa semua anak-anak itu unik, sehingga penanganannya pun berbeda-beda dan bersifat personal. Ada tiga komponen penting didalam metode Montessori yaitu, Lingkungan, Guru dan Anak-anak. Tiga komponen ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Karena disini guru berperan mengamati gaya belajar dan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak atau disebut fasilitator.
Dan untuk lingkungan, jika lingkungan baik, anak-anak akan lebih nyaman untuk belajar sendiri. Dari ketiga komponen tersebut bisa membangun kemandirian, menghargai dan mendisiplinkan diri sendiri pada anak.
Metode Montessori ini memiliki ciri khas yaitu membebaskan anak untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari, bukan guru/ orang dewasa yang memilih. Guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan mereka pilihan. Dimana yang mereka pilih telah sesuai dengan tujuan dari Montessori tersebut.
Tujuan dari Montessori itu sendiri yaitu anak-anak mampu meraih potensi dalam kehidupan mereka. Pembelajaran/ alat-alat montessori yang anak-anak pilih/ gunakan tentunya sudah dirancang berdasarkan fungsi dan usia mereka.
Dalam metode Montessori ini sangat menghargai yang namanya proses, bukan hasil. Dimana anak diberi waktu untuk berusaha dan mengulang kembali untuk melakukan kegiatan yang mereka pilih, sampai mereka bisa tanpa bantuan orang dewasa/guru.
Contohnya mereka memilih kegiatan menuangkan air ke dalam gelas yang mana kegiatan tersebut menekankan agar saat menuangkan air tidak tumpah. Disini mereka akan berusaha untuk tidak menumpahkan air ketika menuangkan. Dari kegiatan diatas anak diajarkan untuk bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya.
“Ya menurut saya pendidikan adalah senjata ampuh untuk mengubah dunia. Maka, membekali anak dengan pendidikan berkualitas akan membantunya menapaki masa depan dengan penuh percaya diri dan siap berdaya saing secara global,” pungkas Sherly. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)