Hal ini terkait keberadaan fenomena El Nino, yang diprediksinya bertahan hingga 2024, yang bisa mengurangi curah hujan meski angin Monsun Asia, yang adalah pembawa hujan sekaligus penanda awal musim hujan, sudah lebih dominan.
RUANGPOLITIK.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan di Indonesia tak buru-buru berakhir meski ada fenomena El Nino.
“BMKG memprediksi bahwa musim hujan masih akan berlangsung hingga April 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia,” demikian paparan BMKG di akun Instagram-nya,, kemarin.
Sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan memprediksi musim hujan kemungkinan cuma bertahan sampai akhir Januari.
“Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari (DJF), sepertinya tidak sampai Februari, hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024,” urainya, Jumat (5/1/2024), dikutip dari Antara.
Hal ini terkait keberadaan fenomena El Nino, yang diprediksinya bertahan hingga 2024, yang bisa mengurangi curah hujan meski angin Monsun Asia, yang adalah pembawa hujan sekaligus penanda awal musim hujan, sudah lebih dominan.
“Walaupun El Nino tidak kuat tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia,” imbuhnya.
Memang benar, kata BMKG, musim hujan terlambat datang di sebagian besar wilayah. Namun, mulai November 2023 beberapa wilayah sudah memasuki musim hujan. Puncaknya terjadi pada Januari dan Februari 2024.(ANT)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)