RUANGPOLITIK.COM — Pemerintah Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat tidak lagi memilih bekerjasama dengan PT. Telkom sebagai provider internet. Namun Pj Wako Payakumbuh Jazman Rizal melalui Kepala Dinas Kominfo Payakumbuh, Junaidi mengatakan pihak telah memilih PT Marawa Trans Media.
Jasman Rizal dengan PT. Marawa Trans Media diketahui memang sudah berlangsung dari saat Jasman Rizal menduduki kursi Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Sumatera Barat. Jasman Rizal selaku PJ Walikota Payakumbuh sudah mengenal PT. Marawa Trans Media pada jauh hari.
Pemprov Sumatera Barat tercatat juga bekerja sama dengan PT. Marawa Trans Media saat dibawah kepemimpinan Jasman Rizal sebagai Kepala Dinas. Jasman Rizal sendiri baru 3 bulan lebih memimpin pemerintahan kota Payakumbuh yang di lantik menjadi Penjabat walikota pada September 2023 lalu.
Saat ini, tertuang dalam Kontrak Kerja Sama antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan PT. Marawa Trans Media dengan nilai kontrak hampir mencapai 1,8 Miliar.
“Benar, saat ini Pemko Payakumbuh tidak bekerja sama lagi dengan PT. Telkom dalam provider jaringan internet. Dulu kerja sama dengan PT. Telkom kontraknya sekitar 1,2 Miliar,” kata Kepala Dinas Kominfo Kota Payakumbuh Junaidi, S.T saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (10/1/24).
Menurut Junaidi, PT. Marawa Trans Media merupakan perusahaan dengan penawaran paling rendah.
“Kita juga melihat PT. Marawa Trans Media setahun yang lalu juga bekerja sama dengan Diskominfotik Provinsi Sumatera Barat, beberapa tahun lalu. Telkom juga tidak mencantumkan harga, itu semua sistim,” ujarnya.
Lebih lanjut, Junaidi juga mengatakan kalau semuanya diketahui oleh PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal, baik pelimpahan Kewenangan.
Keterangan Junaidi berbeda dengan pihak Telkom. Suwito General Manager Government and Enterprise Service Telkom Regional 1 Sumatera saat di konfirmasi mengatakan hal yang berbeda, menurut Wito Telkom ada di ekatalog, Ekatalog itu portal belanja yang sudah dimediasi dan dilegalkan oleh LKPP.
“Lah, selama inikan pemkab dan pemko belanja via Ekatalog. Kalau Telkom tidak muncul harga, sudah di blacklist lah dari dulu. Ini Pemprov Sumbar baru klik ekatalog bandwidth, Pemprov lo, dalam bisnis itu ada content dan context,” kata Wito.
Wito juga mengatakan kalau dirinya mau meluruskan atas pernyataan Pemerintah Kota Payakumbuh yang mengatakan kalau Telkom tidak muncul harga, menurutnya Telkom merupakan perusahaan publik tetap menjunjung tinggi ketaatan dan aturan.
“Saya ngak yakin, Perusahaan yang baru ini mampu mendeliver layanan FO ke semua sekolah, karena tahun ini kita lihat di Kota Payakumbuh ada tambahan untuk 52 sekolah,” terang Wito.
Menurut Wito, Payakumbuh sudah lama bekerja sama dengan Telkom, baik dari layanan ataupun dari segi kebijakan pasti kita berikan kepada payakumbuh. Dikatakan Wito heboh menyoal ini dirinya sudah tau, hal itu muncul semenjak PJ Walikota baru masuk ke Payakumbuh.
“Itu kita kirim linknya ke media, dan data-data penawaran yang kami masukan ke Ekatalog, biar ada pembuktian terbalik. Itu Pemprov Sumbarpun semenjak ditinggal PJ Wako Payakumbuh Jasman Rizal yang sebelumnya Kadiskominfo Provinsi, kembali lagi ke Telkom. Kalau kami dari telkom siapapun yang ditunjuk itu adalah alasan pemko atau pemkab setempat, cuma tentu ada catatan dari Pemko Payakumbuh tidak memakai telkom lagi, tapi hal itu tidak pernah disampaikan ke kami,” kata Wito.
Hingga berita ini diterbitkan Pj Jazman Rizal belum memberikan tanggapan apa alasan ia mengganti Telkom yang sudah tercatat lama bekerjasama dengan Pemko Payakumbuh.(Farhan Faridho)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)