Oleh Ir. Ivan PP | Ketua Umum DPP Nusantara Bangkit
RUANGPOLITIK.COM – Sebelum debat Cawapres Perdana 22 Desember 2023 yg lalu di Jakarta Convention Center , persepsi publik terhadap Gibran Rakabuming Raka masih cenderung dominan Negatif, terutama dari kubu rival.
Nyinyiran yang paling umum adalah, apakah Gibran(36) yang masih usia terlalu muda sudah mumpuni mengemban sebagai pimpinan Nasional(Cawapres RI) ???.
Akan tetapi, dengan peforma Gibran padacdepat perdana Cawapres 22 Desember yg lalu, maka nyinyiran itu dengan terang sudah bisa terjawab, Gibran sudah mampu.Gibran sudah mumpuni.
Baiklah saat ini kita mengenal lebih dekat lagi Gibran Rakabuming Raka, jangan hanya memotret dari satu peristiwa penampilan debat saja. Kita juga harus tahu sedetail- detailnya tentang Mas Gibran karena dia bakal callon pimpinan kita semua.Insya Allah.
Keluarga
Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987( 36 Tahun) merupakan Putra pertama dari 3 bersaudara dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana. Adiknya perempuan adalah Kahiyang Ayu(32) yang menikah dengan Pria berdarah Batak Bobby Afif Nasution(32) yang sekarang menjabat Walikota Medan dan adik laki- laki bungsu bernama Kaesang Pangarep(29) yang baru- baru ini didapuk menjadi Ketua Umum Partai Sosialis Indonesia ( PSI) yang juga baru menikah dengan Putri Jogja Erina Gudono.
Pada tanggal 11 Juni 2015 di Kota Solo Gibran menikah dengan Selvi Ananda(34) putri dari pasangan Didit Supriyadi dan Sri Partini.Selvi Ananda adalah mantan Putri Solo. Selvi alumnus SMA Negeri 1 Surakarta dan STIE AUB Solo.
Pasangan Gibran dan Selvi sampai saat ini dikaruniai 2 Orang putra dan putri. Putra sulung bernama Jan Ethes Srinarendra(7) dan adiknya perempuan bernama La Lembah Manah(4).
Pendidikan
Tingkat Dasar Gibran bersekolah di SD Negeri 16 Mangkubumen Kidul ; Sekolah Menengah pertama di SMPN 1 Surakarta ; selanjutnya melanjutkan SMP dan menyelesaikan pendidikan menengah/ SMA di Orchid Park Secondary School Singapura. Orchid Park School adalah sekolah unggulan yang kuat di bidang seni visual, pertunjukan dan kepemimpinan pemuda di masyarakat.
Selepas menyelesaikan pendidikan menengah , Gibran melanjutkan pendidikan tinggi di Singapura juga yaitu di Management Development Institute of Singapore(MDIS) dan lulus tahun 2007.
Setelah lulus dari pendidikan tinggi di Singapura kemudian melanjutkan ke Program Insearch di University of Technology, Sidney, Australia dan lulus pada tahun 2010.
Kehidupan Awal Karir
Meskipun ayahnya Joko Widodo sukses dalam karir politisi mulai dari Walikota Solo 2 Periode(2005-2012), Gubernur DKI(2012-2014) dan Presiden RI( 2014-2024), setelah selesai pendidikan tinggi Gibran lebih tertarik terjun di bidang bisnis yang dirintisnya sendiri. Tidak melanjutkan bisnis yang dirintis ayahnya di bidang ekspor meubel jati CV.Rakabu.
Gibran mendirikan bisnis catering yang bernama Chilli Pari dan juga Wedding Organizer.Setelah itu kemudian bisnisnya merambah lagi al. Aplikasi jembatan antara pencari dan penyedia tenaga kerja “Kerjaholic”, Restoran Mangkokku, Martabak Markobar, House of Knowledge(Pelatihan), I Color( services produk- produk Apple), Tugas Negara Bos( Produsen Jas hujan), Ternak Kopi, Goola ( Es Doger dalam kemasan), Siap Mas( makanan ringan), Madhang( Aplikasi pesanan masakan ).
Gibran Rakabuming Raka asyik dalam pengembangan bisnis dan sering bekerjasama/ kompak dengan adik bungsunya Kaesang Pangarep, saat itu belum terpikirkan dan tertarik mengikuti jejak ayahnya yang sangat sukses di dunia politik.Darah enterpreneurnya bisa dikatakan turun juga dari ayahnya Joko Widodo yang sebelum terjun ke politik adalah pengusaha ekspor meubel jati yang sukses dengan bendera CV.Rakabu.
Awal Karir Politik
Semula Gibran kurang tertarik untuk terjun ke dunia politik, namun pada bulan Juli tahun 2019 ada fenomena yang menarik di kota Solo menjelang Pilkada Kota Solo tahun 2020.
Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi(UNISIRI) Solo merelease hasil survei yang menggambarkan bahwa popularitas Gibran terkait Pilkada Solo tinggi sekali yaitu 90 % bahkan mengalahkan pasangan yg sedang disiapkan PDIP yaitu Achmad Purnomo(Wakil walikota Solo) dan Teguh Prakosa( Anggota DPRD PDIP).
Singkat cerita inilah awal pemicu Gibran akhirnya ikut dalam kontestasi Pilkada Solo tahun 2020.Terbukti hasil survey yang tinggi ini sesuai ketika Pilkada Solo dilangsungkan, dengan hasil pasangan gabungan partai Gibran- Teguh Prakosa menang telak 86,5 % vs 13,5 % melawan pasangan independen Bagyo Wahono-Fx Supardjo.
Pada hari Jumat 26 Februari 2021 Pasangan Gibran Rakabuming Raka- Teguh Prakosa dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Solo periode 2021-2026 secara virtual oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Setelah menjabat hampir 3 tahun menjadi Walikota Solo, Gibran banyak melakukan gebrakan, gebrakan untuk lebih maju. Terbukti sekarang ditangan walikota Gibran kota Solo terasa banyak kemajuan. Tingkat Approval Walikota Gibran mencapai 96 %, berarti hampir semua warga Solo puas dengan kinerja Walikota Gibran, melebihi tingkat approval ayahnya Presiden Jokowi yang maksimal mencapai 85 %.
Menjadi Pasangan Calon Wapres Prabowo
Pada hari Minggu malam tanggal 22 Oktober 2023 Capres Prabowo Subianto resmi mengumumkan Cawapresnya Gibran Rakabuming Raka setelah melewati begitu banyak polemik dan pergulatan dalam memilih siapa Cawapres Prabowo di hari hari Injury time jelang batas pendaftaran Paslon Capres/ Cawapres di KPU.
Banyak sinisme yg muncul ketika Gibran akhirnya terpilih mendampingi Prabowo, terutama dari kelompok yang tidak puas dengan Jokowi, dengan menebarkan isu bahwa Jokowi sudah sejak awal merancang Gibran sebagai Cawapres Prabowo, kata mereka calon – calon potensial yg dimunculkan untuk mendampingi Prabowo seperti Eric Tohir hanya gimik dan drama saja, sebenarnya sejak dari awal Jokowi ingin melanggengkan kekuasaan lewat anaknya , yang mana digembar- gemborkan sebagai Politik Dinasti.
Akan tetapi kalau kita ikuti dengan seksama perjalanan penetapan cawapres Prabowo itu tidak benar, setelah kebuntuan koalisi Prabowo untuk membangun koalisi besar dengan PDIP di hari – hari terakhir, nama Gibran bukan muncul dari Jokowi sendiri tapi dari hasil rundingan partai- partai yang tergabung dalam Koalisi Prabowo.
Alasan mereka memilih Gibran adalah karena Ingin melanjutkan Program dan keberhasilan Jokowi, Gibran dianggap sebagai representasi dari Jokowi. Dan yang kedua dan tak kalah penting adalah tingkat approval Jokowi yang tinggi( 75-85 %) akan berpengaruh positif terhadap elektabilitas bila Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka anak Jokowi.
Dan yang terakhir tentunya adalah telah dinilai kualitas Gibran memang suduh mumpuni sebagai Wapres. Asumsi ini terbukti kemudian memang benar , elektabilitas Prabowo Gibran melesat tajam menjadi juara 1 dari 3 paslon, bahkan saat ini elektabilitas sudah mendekati 45 %. Sangat potensial untuk menang satu putaran ( 50%+1) pada hari pemilihan 14 Februari 2024 yad.
Bibit, Bobot, Bebet
Bila kita jujur menilai , dilihat dari kriteria peniliaian falsafah Jawa dalam menilai kualitas seseorang yaitu Bibit( garis keturunan, mengalir darah pemimpin/ presiden ), bebet( status sosial ekonomi, sosial masyarakat) dan Bobot( pendidikan,pengetahuan ketrampilan , etos, personaliti, pengalaman ) maka tak diragukan lagi kualitas insan Gibran Rakabuming Raka sudah sangat mumpuni sebagai seorang pemimpin baik tingkat lokal maupun nasional. Silahkan dikaji dari data- data yang ada.
Memang usia relatif masih mudah, 36 tahun, tetapi dari zaman dulu sampai sekarang tidak sedikit pemimpin kharismatik dunia tampil ketika usia mereka masih muda.
Usia 36 tahun sebenarnya usia yang sudah cukup matang dalam hal apapun yang penting apakah dia insan yang berkualitas .
Semua terpulang kembali kepada penilaian masyarakat pemilih. Bila Gibran belum dianggap layak pasti tidak akan dipilih, tapi dari perkembangan terakhir ini justru setelah Gibran dipilih wapresnya , elektabilitas Prabowo Gibran melesat, bahkan menuju menang satu putaran.
Selamat Berjuang Mas Gibran.
Salam Menang Satu Putaran.
Salam Damai Indonesia.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)