Ternyata, peristiwa yang sempat menghebohkan warga tersebut dipicu oleh bentrokan antara anggota Denpom 01-IX/Kupang dengan anggota Polda NTT saat pertandingan futsal di Gor Oepoi Kota Kupang, Rabu, 19 April 2023
RUANGPOLITIK.COM —Rumah dinas Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johni Asadoma menjadi sasaran penyerangan. Berdasarkan informasi, rumah dinas Johni Asadoma yang berada di Jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang itu dilempari oleh puluhan orang berpenutup wajah.
Tidak hanya menyerang rumah dinas Kapolda NTT, orang-orang misterius itu juga menyerang pos pengamanan Lebaran 2023 dan pos polisi Kelurahan Lahi Lai Bisi Kppan (LLBK) di Kecamatan Kota Lama.
Selain bangunan, mereka juga membakar mobil patroli polisi di dekat pos polisi tersebut. Kemudian, merusak 1 sepeda motor dinas Polisi, serta 1 mobil milik Polsek Oebobo.
Ternyata, peristiwa yang sempat menghebohkan warga tersebut dipicu oleh bentrokan antara anggota Denpom 01-IX/Kupang dengan anggota Polda NTT saat pertandingan futsal di Gor Oepoi Kota Kupang, Rabu, 19 April 2023.
Menanggapi insiden tersebut, Johni Asadoma selaku Kapolda bersama pejabat utama Polda NTT menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Komando Resor Militer (Kasrem) 161/Wira Sakti, Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti, Danbrigif 21/Komodo, Danyonif 743/PSY, serta Wadandenpom 01-IX/Kupang. Pertemuan dilakukan di Aula Lantai III Mapolda NTT pada Kamis, 20 April 2023.
Johni Asadoma menuturkan, pertandingan final futsal itu bukan antara TNI vs Polri, tetapi antara tim futsal Polda NTT vs tim futsal P dan K TTS. Dalam pertandingan tersebut, terjadi kesalahpahaman di mana ada anggota yang melompat atau terjatuh ke bawah.
Anggota itu disebut akan dilindungi dengan diajak keluar oleh anggota polisi militer. Sehingga, bentrokan yang terjadi hingga membuat rumah dinasnya menjadi korban itu merupakan kesalahpahaman.
“Bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Kupang merupakan kesalahpahaman, dan telah ada kesepakatan untuk mengambil beberapa kesimpulan yang akan dilaksanakan bersama,” kata Johni Asadoma, Kamis, 20 April 2023.
Dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal dari kesalahpahaman antara anggota Polri dan Anggota POM pada pertandingan Futsal tersebut. “Saat sedang melaksanakan pertandingan Final kejuaraan Futsal di gedung Gor Kupang antara Polda NTT dan PDNK TTS di mana dalam pertandingan tersebut terjadi kesalahpahaman antara anggota Polri dan Anggota POM di dalam Gor,” ucap Johni Asadoma.
“Karena banyak vidio yang telah viral, sehingga anggota TNI yang lain tidak tahu permasalahan tersebut kemudian pada berdatangan sehingga terjadi kesalahpahaman tersebut,” ujarnya menambahkan.
Johni Asadoma juga menuturkan bahwa pihaknya telah melaksanakan Rapat kordinasi bersama tiga Matra TNI AD, TNI AU, dan TNI AL di Mapolda NTT. Selain itu, turut hadir Wali Kota Kupang dalam pertemuan tersebut.
“Kami sudah melaksanakan beberapa tindakan berupa pencegahan sejak tadi malam, seluruh pimpinan di Kupang ini langsung melaksanakan rapat darurat,” katanya.
“Kemudian, tindakan di lapangan guna mencegah bentrokan meluas. Sehingga sejak tadi malam situasi sudah kondusif dan kita harapkan ini terus berlangsung sehingga masyarakat tidak terganggu dengan adanya kejadian tadi malam karena adanya kesalahpahaman antara Anggota TNI dan Polri,” tuturnya.
“Kami telah mengambil beberapa kesimpulan yang akan dilaksanakan bersama antara TNI dan Polri serta stakeholder lainnya dimana ada pejabat Walikota Kupang disini,” ucap Johni Asadoma menambahkan.
Beberapa rekomendasi yang akan dilaksanakan antara TNI-Polri itu di antaranya adalah, pertama, akan dibentuk tim investigasi bersama untuk memperoses kasus bentrokan tersebut secara transparan. Kedua, semua yang hadir berkomitmen untuk melakukan penindakan proses hukum terhadap personel yang terlibat.
Ketiga, pos-pos yang rusak akan dibangun bersama oleh anggota TNI dan Polri. Keempat, pos pengamanan dan pos pelayanan akan dijaga bersama antara anggota TNI dan Polri.
Terakhir, akan dilaksanakan patroli gabungan bersama antara TNI dan Polri. “Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat didalam aktivitas mereka terutama didalam menyambut rangkaian Idul Fitri,” ujar Johni Asadoma.
“Keenam, kita imbau kepada seluruh anggota untuk tidak terpancing ataupun terprovokasi. Ketujuh, kita akan proses hukum kepada pihak panitia penyelenggara yang tidak mempunyai izin dan juga dalam pengamanan tidak melibatkan Polri, yang mana ini merupakan kegiatan masyarakat,” tuturnya menambahkan.
Johni Asadoma juga mengimbau seluruh masyarakat, jika akan melaksanakan kegiatan yang menghadirkan banyak orang, agar selalu mengajukan surat izin kepada pihak kepolisian. “Tujuannya agar Polri bisa mengantisipasi dan memberikan pengamanan terhadap kegiatan tersebut,” ujarnya.
“Saat ini situasi sudah kondusif, dan semua pihak sudah menjamin tidak terjadi lagi kejadian seperti ini. Kami akan berkerjasama di lapangan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di NTT khususnya di Kota Kupang, dan kita akan dukung kegiatan masyarakat,” katanya.
“Ini membutuhkan kerjasama dari semua satkeholder, TNI, Polri, dan instansi terkait bahkan masyarakat sendiri,” ucap Johni Asadoma menambahkan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)