Rommy menyadari bahwa basis massa atau pendukung antara PPP dan PDIP berbeda 180 derajat. Namun menurut dia, nasionalisme dan religiusitas harus tetap hadir dalam konsep kepemimpinan nasional ke depan
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy alias Rommy mengaku akan membawa ajakan PDIP untuk berkoalisi di Pilpres 2024 ke Mukernas mendatang.
Rommy mengatakan bahwa wacana koalisi antara partainya dengan PDIP saat ini masih dalam proses penjajakan. Terlebih, kata dia, PPP saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN. Rommy menyebut keputusan final soal itu akan dibahas di Mukernas.
“Tentu semuanya bersifat penjajakan karena saat ini PPP sudah di KIB bersama PG dan PAN. Keputusan final nantinya di Mukernas PPP pada saatnya,” ujarnya kepada awak media Selasa (7/3/2023).
Rommy menyadari bahwa basis massa atau pendukung antara PPP dan PDIP berbeda 180 derajat. Namun menurut dia, nasionalisme dan religiusitas harus tetap hadir dalam konsep kepemimpinan nasional ke depan.
Mantan Ketua Umum PPP itu menyebut ajakan PDIP kepada PPP untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 2024 telah disampaikan sejak lama. Ajakan itu bahkan telah disampaikan saat PPP masih di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Kepada dirinya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap alasan PDIP mengajak koalisi. Pertama, menurut Romy, mantan Ketua Majelis Syariah DPP PPP, almarhum KH Maimoen Zubair pernah berpesan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar menjaga PPP.
Kedua, PPP dan PDIP memiliki banyak rekam jejak berkoalisi bahkan sejak Pilpres 2004 saat mengusung Mega-Hamzah Haz. Terakhir, kedua partai juga bekerja sama saat mengusung Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen di Pilgub Jawa Tengah 2018.
“Ada amanat almarhum Mbah Maimoen, Ketua Majelis Syariah DPP saat saya menjadi Ketua Umum, sebelum wafat ke Bu Mega, agar PDIP ikut menjaga PPP,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)