Menurut Jokowi Kemenkes memiliki kemampuan anggaran untuk memenuhi alat-alat kesehatan di posyandu maupun puskesmas di seluruh Indonesia
RUANGPOLITIK.COM —Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal masih menimnya alat kesehatan untuk mendeteksi dini stunting, yakni USG dan pengukur tinggi badan di posyandu dan puskesmas di seluruh Indonesia.
Jokowi mengatakan jumlah puskesmas di Indonesia mencapai 10.200. Dia pun meminta agar Menkes memenuhi seluruh alat kesehatan tersebut.
“Berkaitan dengan USG atau alat timbang atau alat pengukur tinggi atau panjang badan itu harganya berapa sih? USG itu harga berapa sih? anggaran Menkes berapa sih, kan gede banget tahun ini dibelikan semuanya lah,” kata Jokowi saat pidato di Rakernas BKKBN, Rabu, 25 Januari 2023.
Menurut Jokowi Kemenkes memiliki kemampuan anggaran untuk memenuhi alat-alat kesehatan di posyandu maupun puskesmas di seluruh Indonesia.
“Timbangan harganya berapa sih, timbangan digital kan murah banget, masa gak bisa membelikan negara sebesar kita ini. Untuk mengukur panjang badan atau tinggi anak masa gak bisa setiap posyandu itu ada,” katanya.
Lebih jauh Jokowi menuturkan bahwa stunting pada anak merupakan persoalan yang amat serius untuk diselesaikan.
Menurutnya setiap bangsa yang unggul harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik. Untuk itu salah satu kuncinya adalah menyelesaikan persoalan stunting pada anak.
“Artinya SDM unggul itu menjadi kunci daya saing bangsa, dan stunting di negara kita jadi pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus diselesaikan,” katanya.
Jokowi menjelaskan bahaya stunting bukan hanya memengaruhi tinggi badan anak, melainkan lebih bahaya dari pada itu.
Kata dia setiap anak yang mengalami stunting dikhawatirkan mengalami penurunan kemampuan belajar, hingga berpotensi keterbelakangan mental.
“(Kemudian) muncul penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak-anak,” ucapnya.
Sebelumnya Menkes memaparkan soal upaya deteksi dini stunting di Indonesia dapat dilakukan dengan dua hal yakni pada saat ibu hamil dan pada saat usia anak 4-6 bulan setelah kewajiban ASI selesai.
Deteksi tersebut menggunakan alat kesahatan salah satunya dengan alat pengukur tinggi badan maupun USG. Namun alat tersebut belum merata diseluruh puskesmas maupun posyandu.
“Itu sebabnya melengkapi 10 ribu puskesmas dengan USG mudah-mudahan targetnya 2024 selesai,” tandas Budi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)