RUANGPOLITIK.COM — Tudingan segelintir elit politik bahwa Anies Bawsedan mencuri start kampanye, tak diterima begitu saja oleh capres NasDem ini. Pasalnya ia kunjungan yang ia lakukan ke Aceh hanyalah bagian dari silaturahmi dan konsolidasi tim .
“Kalau memang diduga, maka barangkali baiknya ditunjukkan ketentuan-ketentuan mana yang dianggap dilanggar. Pasal berapa, peraturan berapa, itu saja,” tegas Anies.
Ia menjelaskan kegiatannya di Aceh saat itu merupakan silaturahmi dengan masyarakat setempat.
“Kalau saya sih prinsipnya kita bersilaturahmi, ada kegiatan jalan sehat, ada kegiatan silaturahmi, biasa saja,” kata Anies, Jumat (16/12).
Saat melakukan kunjungan ke Aceh, capres Aniies Baswedan mendapat sambutan luar biasa yang menyambut mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Sosoknya yang bersahaja, sederhana dan mampu merangkul semua ummat, membawa semangat ‘Perubahan’ yang dielukan mampu memberikan porsi lebih bagi rakyat yang menginginkan figur pemimpin ke depan.
Sebelumnya, Anies sempat dilaporkan oleh warga berinisial MT soal kunjungannya ke Aceh karena diduga melanggar aturan Pemilu 2024.
Menurut laporan MT, Anies menandatangani petisi dukungan jadi presiden pada 2 Desember 2022 di Masjid Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Bawaslu menyatakan tak menemukan pelanggaran dalam peristiwa itu. Namun, Bawaslu menilai kegiatan safari politik Anies tersebut kurang etis. Anies dinilai telah melakukan kampanye terselubung dan terkesan mencuri start kampanye Pilpres 2024.
Meski pencapresan Anies Baswedan selalu mendapat serangan black campaign, namun tim Koalisi Perubahan tetap optimis, bahwa rakyat menginginkan perubahan, sosok pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)