RUANGPOLITIK.COM-Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Bima Arya Sugiarto menyebut langkah Partai Golkar, PAN, dan PPP membentuk koalisi Tiga Bersatu merupakan langkah strategis untuk mengusung calon presiden (capres) pada 2024.
Partai Golkar, PAN dan PPP bersepakat untuk menjalin kerja sama sejak dini menghadapi agenda politik nasional termasuk Pemilu 2024, setelah ketiga ketua umum bertemu pada Kamis (12/5/2022).
Ketiganya pun berpeluang mengusung calon presiden dan calon wakil presiden jika koalisi bisa direalisasikan pada pemilu mendatang.
Koalisi ketiganya bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20%. Di mana Golkar pada Pemilu 2019 lalu meraih 12,31% suara, lalu PAN dengan 6,84% suara dan PPP 4,52% suara.
Berita Terkait:
Soal Inisiator Koalisi Indonesia Bersatu, PAN dan Golkar Bilang Begini
Relawan Ganjar Duga Koalisi Indonesia Bersatu untuk Bargaining Reshuffle Kabinet
Golkar, PPP, dan PAN Jajaki Koalisi Strategis, Belum Ada Bahasan Capres
PKB Tawarkan Koalisi, Gerindra: Asal Prabowo Capresnya
Bima Arya sepakat hal ini merupakan langkah strategis kontestasi Pemilu hingga Pilpres pada 2024 nanti. Baginya, PAN merupakan partai Islam modernis yang berada di tengah. Sedangkan PPP dikatakan mewakili unsur Islam tradisional dan Golkar adalah partai nasionalis.
“Jadi tiga partai ini mewakili tiga konstituen yang kalau bergabung akan bersatu. 3 jadi 1. Saya kira komunikasi akan dibangun kedepan, kemudian memunculkan kandidat calon presiden bersama,” katanya kepada awak media, Minggu (15/5/2022).
Saat ini, tiga parpol tersebut tengah melakukan beberapa fase. Pertama, penyamaan platform gagasan besar tentang kebutuhan yang akan dihadapi bangsa. Kemudian dari situ akan mengerucut kepada kebutuhan figur seperti apa.
“Proses ke depan harus, sudah mulai bicara, karena pendaftaran capres kan pertengahan tahun depan, Agustus 2023. Jadi wajar kalau pertengahan tahun ini sudah mulai disiapkan calon itu. Saya kira tidak menutup kemungkinan akan mengerucut kepada opsi-opsi, nama-nama pemimpin nasional berikutnya,” jelasnya.
Bima Arya menegaskan kepastian siapa yang akan diusung tergantung para pimpinan partai koalisi. “Nama nama itu ada di kantong para ketum partai. Bang Zul, Pak Airlangga, Pak Suharso, Saya tidak berani mendahului mereka,” jelasnya.
Ia berharap, rajutan koalisi ini bisa bertahan hingga pendaftaran calon nanti. Pihaknya pun menyambut baik internal PAN dengan PPP dan Golkar.
Terpenting kata Bima, melalui koalisi Tiga Bersatu ini akan mengawal agar kontestasi politik di 2024 dan jauh dari isu sektarian, jangan sampai ada polarisasi, apalagi kandidat capres hanya dua pasangan.
“Ini langkah bagus, sangat mungkin ada 3 pasangan. Terbangunnya 3 partai bersatu ini menimbulkan harapan bahwa kontestasi nanti tidak terbagi dua kutub ekstrim lagi,” tambah Bima. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)