RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memanfaatkan momen lebaran untuk bersafari ke beberapa daerah di Jawa Timur.
Selain bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Prabowo juga berkeliling sowan kepada sejumlah Kiai dan tokoh ulama.
Langkah cepat Prabowo tersebut mendapat perhatian dari pengamat politik dari Citra Institute Efriza, yang menyebutkan Prabowo berhasil memanfaatkan celah ketegangan antara Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.
“Jawa Timur itu basis NU paling besar, Prabowo masuk pada momen yang tepat. Memanasnya hubungan Muhaimin dengan Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf) membuat warga NU terbelah dan Prabowo dengan pintar mengambil kesempatan itu,” ujar Efriza melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Jumat (6/5/2022).
Hubungan yang memanas antara PKB dengan PBNU itu, berawal dari pernyataan arogan Muhaimin kepada Yahya Cholil Staquf.
“Pernyataan Muhaimin menyebutkan Gus Yahya tidak ngaruh ke suara PKB itu, jelas sangat melukai hati warga NU. Buktinya sempat trending di twitter tagar HasilSurveyJeblok dan BiangKerok penundaan pemilu, yang terlihat sekali itu dari akun-akun yang berafiliasi dengan NU. Jelasnya gaya arogansi dan sombong Muhaimin itu tidak sesuai dengan jati diri NU,” sambung Efriza, yang juga merupakan Dosen Ilmu Politik pada berbagai perguruan tinggi tersebut.
Memanfaatkan momen itu, Prabowo dengan cepat langsung bersafari keliling Jawa Timur dan itu mendapatkan sambutan yang cukup bagus dari masyarakat.
Berita terkait:
Prabowo Teteskan Air Mata saat Kenang Mbah Moen di Kamar Pribadinya
Menag Yaqut Banjir Hujatan Warganet
Tagar HasilSurveyJeblok Trending, Efriza: Muhaimin Lupa 13 Juta Pemilih itu Warga NU
Nyekar Ke Makam Gus Dur, Prabowo : Saya Tukang Pijit Beliau
Selain Prabowo, blunder pernyataan arogan Muhaimin itu juga dimanfaatkan oleh kandidat capres lain, seperti Erick Thohir.
Lanjut Efriza, Erick bahkan lebih jeli lagi memanfaatkan kesempatan dengan langsung merapat erat ke PBNU.
“Ya, Erick bahkan sepertinya tidak mau jauh-jauh dari PBNU. Bahkan untuk momen Peringatan Harlah NU ke-100, Erick mendapatkan kepercayaan sebagai ketua panitia. Ini akan menjadi kesempatan emas bagi Erick, berada di tengah-tengah puluhan juta warga NU. Tentunya berbanding terbalik dengan Muhaimin, yang menurut saya sudah susah untuk kembali mengembalikan hati para Nahdliyin yang sudah terluka,” pungkas Efriza. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)