RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum PSI, Giring Ganesha mengecam keras ucapan rasis yang ditujukan seorang netizen kepada Tsamara Amany setelah keluar dari PSI. Giring menilai, rasisme adalah racun demokrasi.
“Serangan itu harus dihentikan karena sangat tidak sehat, merusak kehidupan sosial, menjadi racun buat demokrasi. PSI sejak awal menentang keras rasisme dan diskriminasi,” kata Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (23/4/2022).
Giring menegaskan setiap orang boleh berdebat sekeras-sekerasnya di ruang publik. Asalkan menurutnya tak menebar kebencian terkait asal-asul suku, ras, dan antargolongan (SARA).
Berita Terkait:
Tsamara Hengkang dari PSI, PKB: Mungkin Sudah Bisa Bergabung
Dituding Dalang Mundurnya Tsamara dari PSI, Ini Klarifikasi Rocky Gerung …
Suami Apresiasi Kinerja Anies Baswedan, Ini Kata Tsamara Amany…
Tsamara Amani Keluar PSI, Grace Natalie: Terima Kasih
“Jika perilaku semacam itu dilakukan, hanya akan memperkeras polarisasi di masyarakat, memperlebar jurang pemisah, dan menutup pintu dialog,” ujar Giring.
Sebelumnya, Tsamara Amany Alatas diserang netizen setelah putuskan keluar dari PSI. Perempuan kelahiran 24 Juni 1996 itu dicap dengan sebutan kadal gurun.
Melalui akun Twitter-nya, Tsamara memposting sebuah tangkapan layar percakapan netizen yang menuduhnya sebagai kadrun yang kembali ke habitatnya.
Dia meminta atensi Polsi untuk amankan pemilik akun yang dinilai rasis itu.
“Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme…..” tulis Tsamara.
Di tangkapan layar itu, salah satu akun Instagram @xeriaz_marhaenisi menyebut bahwa Tasamara keluar dari PSI karena berketurunan Arab. Sehingga tidak menyukai hal-hal yang berbau nasionalis.
“Dia kan genitikanya ada bau bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat asli nya ia itu kadrun,” kata akun @xeriaz_marhaenisi ini.(BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)