RUANGPOLITIK.COM-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DR. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan ratusan perguruan tinggi melalui program Kampus Merdeka menjadi modal untuk kolaborasi dengan pemerintah dalam penurunan percepatan stunting (gizi buruk) di Provinsi Banten.
“Keberadaan 160 perguruan tinggi yang memiliki program studi gizi dan program studi kelompok kesehatan di Banten menjadi modal untuk kolaborasi dengan pemerintah serta pemangku kepentingan untuk terlibat aktif dalam program percepatan stunting di Banten,” kata Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis kepada RuPol, Senin (7/3/2022).
Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini menyebut program Kampus Merdeka dapat menjadi roll model penurunan stunting di Indonesia.
Menurut hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) Tahun 2021, terdapat 294.862 balita kerdil di Banten. Angka ini menempatkan Banten sebagai provinsi kelima terbesar yang memiliki balita kerdil setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
Berdasarkan data, terdapat beberapa daerah perkotaan di Banten yang tergolong dalam zona stunting “kuning” dan “hijau”. Diantaranya Kota Serang dan Kota Cilegon di kategori kuning serta Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang di kategori hijau.
Sedangkan Kabupaten di Banten berkategori “merah” yakni Pandeglang dengan prevalensinya di atas 30 persen. Bahkan Pandeglang dengan prevalensinya yang 37,8 persen menduduki posisi nomor 26 dari 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi.
Lima kabupaten dan kota yang berstatus “kuning” dengan prevalensi 20 hingga 30 persen, diantaranya Lebak, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.
Berita Terkait:
Persoalan Stunting di NTT: “PR” Kita Bersama
RAN PASTI di Jawa Timur: Perkuat Komitmen Penurunan Angka Stunting
Merugikan Indonesia di Masa Mendatang, Stunting Harus Diperangi!
RAN PASTI ‘Pastikan’ Stunting adalah Persoalan Kita Bersama
Sementara dua daerah yang berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen adalah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang
Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Banteng berstatus biru yakni dengan pevalensi di bawah 10 persen.
Dengan kata lain, provinsi Banten merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air di 2022 ini.
Untuk memastikan komitmen bersama, BKKBN menggelar Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) di Serang pada hari Senin ,(7/3/ 2022) ini. (Tyo)
Editor: Setiono
(RuPOl)