RUANGPOLITIK.COM — Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan rendahnya elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden 2024 disebabkan banyak faktor.
Pertama, Puan sulit menyatu dengan masyarakat. Meskipun Puan sering menemui masyarajat, namun tetap berjarak ada gap antara penampilan Puan dengan masyarakat yang ditemuinya.
“Akibatnya, masyarakat tidak respek kepada Puan. Masyarakat menilai Puan bukanlah sosok yang dapat memperjuangkan aspirasinya,” kata Jamiluddin, kepada RuPol, Senin (07/03/2022).
Lebih lanjut, faktor kedua Jamiluddin menilai, kemampuan Puan dalam berkomunikasi dengan masyarakat sangat lemah. Empati terhadap masyarakat kurang terlihat, sehingga sulit mendapat simpati.
“Padahal, dalam komunikasi empati sangat diperlukan. Melalui empati, masyarakat dapat menilai ketulusan Puan dalam berkomunikasi,” ucapnya.
Ketiga, menurutnya aura kepemimpinan Puan sangat kurang terlihat. Akibatnya, ketertarikan Puan dimat masyarakat sangat rendah.
Dari ketiga faktor tersebut membuat nilai jual Puan menjadi rendah. Hal ini menyulitkan untuk mendongkrak elektabilitas Puan.
Berita Terkait:
Elektabilitas Rendah, Pengamat: Puan Harus ‘Gaspoll’ Pencitraan
Dianggap Hanya Anak Megawati Jadi Faktor Elektabilitas Puan Rendah
AHY dan Puan Maharani Tenggelam di Survey Key Opinion Leader
Survey Key Opinion Leader, Ridwan Kamil dan Erick Thohir Ungguli Prabawo
“Jadi, selama tiga faktor itu belum diatasi, maka pemasangan baliho dan turun langsung ke masyarakat tidak akan meningkatkan elektabilitas Puan,” ujar Jamiluddin.
“Segala pendekatan komunikasi politik pun tidak akan memberi dampak siginifikan dalam meningkatkan elektabilitasnya,” tambahnya. (AFI)
Editor: Setiono
(RuPol)